Mohon tunggu...
rahmawati eka
rahmawati eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Pesan Antar Makanan Online Menjadi Tren di Masyarakat

7 Januari 2022   16:34 Diperbarui: 7 Januari 2022   17:47 7515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: republika.co.id

Pergerakan cepat dalam berbagai aspek kehidupan mengikuti perkembangan dunia pada era globalisasi di mana hampir semua hal dengan mudah dapat diakses melalui kemutakhiran teknologi, bahkan hanya dengan sekali klik ketika Anda duduk di meja kerja. Proses komunikasi pada masa sekarang ini tidak terjadi antar individu dalam bentuk tatap muka saja, namun lebih dari itu, perkembangan teknologi dan informasi telah memperluasnya. Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan pola kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal kebutuhan akan teknologi. Semakin banyak teknologi baru yang muncul dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Online food delivery merupakan jasa antar makanan yang dilakukan oleh situs layanan antar online, baik melalui aplikasi jasa antar seperti ShopeeFood maupun aplikasi lainnya. Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, penggunaan online food delivery sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. 

Tren online  food delivery terjadi sebagai dampak perubahan perilaku masyarakat akibat adaptasi kebiasaaan yang berbeda selama pandemi Covid-19. Keinginan  masyarakat  untuk  terus  melakukan  pemesanan  makanan  secara  online  dipengaruhi  oleh perubahan  sikap  masyarakat  dalam  menikmati  makanan  yang  diinginkan,  hal  ini  dinamakan dinning attitude (Al Amin et al., 2020). Dinning attitude pada masyarakat Indonesia mulai berubah sebagai akibat dari  pandemi  Covid-19.  Konsumen  yang  mulai membiasakan  diri  menerapkan  jarak  aman  untuk menghindari  penularan  Covid-19,  merasa  nyaman  untuk  menikmati  makanan  restoran yang  mereka inginkan  melalui  aplikasi  online  dibandingkan  harus  mengunjungi  restoran  tersebut. Ketika  konsumen merasa puas pada penggunaan online food delivery, maka konsumen akan berulang kali memesan melalui aplikasi tersebut (Ngoc & Uyen, 2015).

Dampak adanya online food delivery juga dipengaruhi oleh budaya populer yang berkembang. Budaya populer berkaitan dengan budaya massa. Budaya massa adalah budaya populer yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dari khalayak konsumen massa. Budaya massa ini berkembang sebagai akibat dari kemudahan-kemudahan reproduksi yang diberikan oleh teknologi seperti percetakan, fotografi, perekaman suara, dan lain sebagainya (Malthy dalam Tressia : 20:37).  Selain itu dapat kita ketahui bahwa online food delivery ini memberi pengaruh terhadap para konsumen, sehingga menjadikan online food delivery suatu budaya populer saat ini, khususnya di Indonesia. Kebiasaan online food delivery sedang berkembang pesat di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu online food delivery yang sering dilakukan masyarakat Indonesia bisa disebut dengan budaya yang hidup atau lived culture. 

Seperti yang kita ketahui penggunaan layanan antar makanan di Indonesia membuat konsumen di Indonesia lebih mudah untuk membeli makanan dan minuman. Pada usaha ini tentunya para pemberi layanan ber lomba untuk memberikan performa dan layanan terbaik, sehingga dapat mengambil pangsa pasar yang ada. Persaingan pada perusahaan yang menyediakan layanan antar makanan di Indonesia pun semakin tinggi. Fenomena ini muncul ketika adanya sinyal dari Shopee untuk bermain pada layanan antar makanan di Indonesia.

Shopee Food diperkenalkan di Indonesia sejak April 2020 dan juga sudah beroperasi di Vietnam. Shopee Food secara resmi telah diperkenalkan di Youtube sejak 10 Januari 2021. Shopee menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang memiliki layanan pesan antar makanan yang bersaing dengan Gojek dan Grab. Shopee awalnya merupakan aplikasi e-marketplace. Kita semua tahu layanan antar makanan di Indonesia didominasi oleh dua perusahaan besar yaitu GrabFood dan GoFood.

Shopee yang dikenal sebagai e-marketplace mulai berencana untuk ikut mengambil pangsa pasar yang sangat besar di Indonesia. Pada 2020, pangsa pasar pada layanan antar makanan ini sebesar 3,7 miliar USD yang didominasi oleh GrabFood sebesar 1.96 miliar USD dan GoFood sebesar 1,74 miliar USD. Tingginya pangsa pasar ini tentu dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 271 juta penduduk. Melihat adanya peluang ini, Shopee sejak April 2020 telah meluncurkan fitur layanan pesan antar makanan.

Pemasaran yang dilakukan Shopee Food terlihat semakin tinggi di media sosial. Selain itu sejak November 2020, Shopee Food juga telah merekrut sebanyak mungkin pengemudi (driver online). Shopee Food juga dalam upaya mengambil pasar yang ada, mereka melakukan promosi yang cukup menarik seperti dengan pemberian potongan mulai dari 25 ribu rupiah bagi para pengguna. Shopee Food merupakan lini bisnis baru dari Shopee yang saat ini sedang booming bersaing dengan GoFood ataupun GrabFood. Awalnya Shopee dikenal sebagai e-marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan lainnya. Shopee Food, memiliki banyak strategi yang dapat memenangkan mereka dalam persaingan yang ketat pada jasa layanan antar makanan. Shopee sudah mengeluarkan metode pembayaran online yang dikenal dengan Shopee Pay. Selain itu sebagai e-marketplace yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia, juga membuat Shopee Food lebih mudah untuk bersaing.

Sebagai pemain baru di layanan antar makanan, Shopee Food lebih mempertimbangkan faktor-faktor yang mampu meningkatkan terjadinya minat calon konsumen untuk menggunakan (intention to use). Berdasarkan hasil survei GlobalWebIndex, beberapa faktor yang mendorong untuk memesan makanan di aplikasi yaitu gratis ongkir, pengiriman cepat, diskon, ketersediaan item dan kemudahan proses pemesanan. Tentu hal ini menjadi pertimbangan bagi ShopeeFood untuk bersaing di pasar Indonesia.

Maka dari itu, platform digital sebenarnya membantu menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah serta menjaga jarak. Khususnya platform Shopee Food yan didukung dengan berbagai promo yang mampu menarik konsumen untuk tetap dapat menikmati makanan dengan tetap dirumah. Selain itu dengan adanya Shopee Food, UMKM menyadari trend peralihan konsumen ke belanja digital sangat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen walaupun di masa pandemi seperti saat ini. Maka marketplace khususnya Shopee Food akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun