Nggak kerasa sudah lebih dari satu tahun aku memakai menstrual pad kain. Kalau ditanya gimana perjalanannya? Pasti trial and error ya.Â
Saat mencoba beberapa bulan pertama, aku nggak langsung tidak memakai sama sekali pembalut konvensional. Tapi secara bertahap beralih ke menstrual pad kain, sampai akhirnya sudah sama sekali nggak menggunakan pembalut konvensional.Â
Jujur bangga juga sama diri ini karena bisa komitmen untuk nggak menggunakan pembalut sekali pakai dan mau 'merepotkan' diri sendiri untuk mencuci dan menjemur pembalut kain. Bangga juga bisa ikut berkontribusi untuk mengurangi sampah. Meski terlihat sederhana, tapi perlu sedikit diapresiasi.Â
Aku lumayan sering membagi perjalananku menjalani gaya hidup minim sampah di media sosial, khususnya Instagram, Tiktok, dan status WhatsApp. Ada beberapa teman wanitaku juga yang mulai penasaran dan bertanya-tanya terkait pemakaian menstrual pad kain ini.Â
Beberapa pertanyaan yang sering aku peroleh yaitu cara mencucinya gimana?, cara menggunakannya seperti apa?, rasanya seperti apa dan apakah nyaman digunakan?, Â apakah harus diganti tiap 4 jam sekali sama seperti pembalut konvensional? gampang tembus nggak? menstrual padnya beli di mana? Jujur aku senang dengan antusiasme dari para wanita lain yang penasaran dengan pemakaian menstrual pad kain ini.Â
Nah, selain aku jawab-in satu-satu, aku sempat juga membuat video yang diupload di YouTube  untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas yang mungkin ingin juga diketahui jawabannya dari wanita lain di luar sana.Â
Buat kamu yang mau tahu juga bagaimana penjelasan lengkap terkait pengalamanku memakai menstrual pad kain berikut video yang bisa ditonton. Aku juga suka membagi pengalaman menjalani gaya hidup minim sampah di blog pribadiku yang lain.Â
Pengalaman Memakai Menstrual Pad Kain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H