Festival ramah remaja Bersama  Plan Indonesia
Dalam rangka memperingati hari anak nasional 2023, Plan Indonesia menyelenggarakan festival Remaja yang digelar dengan tagline " Anak terlindungi, Indonesia maju"
Festival ini diadakan sebagai acara puncak kegiatan atau  selebrasi program serial diskusi sekolah ramah anak yang telah dilaksanakan selama 18 sesi sejak tahun 2022 hingga Juli 2023
Sebelumnya Plan Indonesia mengadakan program sekolah ramah anak dengan sekolah dampingannya.
Tema tema lomba adalah lomba puisi, pidato dan cerdas cermat. Lomba puisi dan pidato adalah bertemakan keluarga , bullying dan pernikahan dini. Sedangkan tema cerdas cermat adalah materi materi dalam sesi serial diskusi seperti masalah bullying, batasan diri, perniakahan usia anak, hak kesehatan reproduksi remaja, internet sehat dan materi seputar remaja lainnya.
Diharapkan dengan adanya Festival remaja ini dapat meningkatkan kompetensi remaja di kecamatan Kuripan dan juga menjadi edukasi tentang pencegahan pernikahan usia anak sebagai sebuah kampanye pencegahan usia anak dan sekolah ramah anak
Mengapa ramah anak??
Karena anak anak cenderung menjadi korban pembullyian dan juga korban kekerasan atau peleceham seksual ataupun tindakan kekerasan lainnya yang dilakukan di sekolah. Sehingga pemerintah berharap bisa melindungi anak anak dari hal hal yang berbau kekerasan dan perundungan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan  tentu haruslah memberikan edukasi yang positif memberikan kesempatan kepada anak anak didik tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang ramah, dan kondusif untuk perkembangan sosial emosional, dan perkembangan mental anak untuk mewujudkan  wellbeing anak.
Program Gemacita dari Plan hadir untuk mendampingi sekolah dengan program edukasi anak dan remaja dan mendorong ekosistem sekoah yang kondusif dan edukasi mengenai hak hak anak yang harus diutamakan sehingga anak anak bisa mencapai kebahagiaan dalam bersekolah dan mencapai cita citanya.
Dalam kegiatan  Festival ramah remaja, ini peserta kegiatan berasal dari semua dampingan Plan yang melibatkan sekolah dari jenjang SMP/Mts, SMA, hingga desa setempat terutama LPAD sehingga mencakup skoop yang lebih luas. Kegiatan ini sebagai sebuah kampanye /promosi untuk edukasi  sekolah ramah anak dan gerakan anti perkawinan  usia anak.Â
Agar perkawinan ini bisa dicegah maka perlu banyak kampanye anti pernikahan anak untuk meningkatkan Partisipasi atau keterlibatan semua pihak dalam mencegah perkawinan anak. Selain edukasi dan pemahaman masyarakat yang harus ditingkatkan untuk mencegah perkawinan anak., anak anak juga  perlu diajarkan bagaiamana batasan diri, pemahaman tentang batasan dan persetujuan, bagaimana dia mengambil posisi diri dan membuat batasan dirinya sehingga bisa mengambil keputusan dan tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyebabkan terjadinya perkawinan usia anak.