Mohon tunggu...
Rahmawati Alif Utami
Rahmawati Alif Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Kpop, Thaienthu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19

26 Juli 2022   11:43 Diperbarui: 27 Juli 2022   20:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wabah covid-19 yang telah melanda Indonesia dan juga negara-negara yang ada di dunia menyebabkan krisis di berbagai sektor, salah satunya di sektor pangan. Pangan menjadi salah satu masalah yang paling serius. Hal ini dikarenakan banyak bahan pangan yang berasal dari import negara lain. Import ini terkendala oleh berbagai hal, salah satunya karena adanya kebijakan lockdown yang diberlakukan oleh negara importir. Oleh sebab itu banyak bahan pokok mengalami kenaikan harga.

Momentum covid-19 yang telah melanda ini dapat dijadikan sebagai momen yang mengubah paradigma ketahanan pangan Indonesia. Agar Indonesia mengikuti ketahan pangan internasional yang telah dicanangkan oleh FAO, dimana setiap orang memiliki akses atas fisik dan ekonomi pangan yang cukup dan bergizi. Hal ini dicanangkan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Iklim yang ada di Indonesia sebenarnya sangat cocok untuk menanan berbagai komoditas pangan. Ketahanan pangan sangat penting karena di setiap masyarakat harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai komoditas pangan. 

Harga komoditas pangan yang yang naik karena disebabkan oleh pandemi menyebabkan masyarakat perlu turut andil dalam menjaga ketahanan pangan. Dalam masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan dapat membudidayakan tanaman pangan seperti sayuran untuk solusi pangan mandiri keluarga.

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sebagai kampus yang berwawasan kesehatan juga mendukung adanya green campus yang menjadi salah satu  cara dalam mendukung program ketahanan pangan. Salah satu implementasi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta  adalah dengan budidaya sayuran organik. Budidaya sayuran yang dilakukakan di lingkungan kampus unisa dikelola dan dikembangkan oleh Biro Aset dan Umum (bau). Berbagai jenis sayuran yang dibudidayakan oleh BAU terdiri dari kangkung darat, sawi, pakchoy, bayam merah, bayam hijau, selada, terung, jagung manis, seledri, daun bawang, cabai, tomat, serta mentimun. Berbagai jenis sayuran yang telah dipanen dijual kepada pegawai Unisa melalui Koperasi Syariah UMEGA Unisa Yogyakarta dengan harga yang lebih terjangkau. Program yang dijalankan oleh unisa ini sejalan dengan program peningkatan ketahanan pangan di kalangan civitas akademika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun