Mohon tunggu...
Rahma Wati
Rahma Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sjech M. Djambek Bukittinggi

Saya adalah seorang mahasiswa semester enam jurusan Ekonomi Islam di Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan yang besar pada bidang ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip syariah. Melalui pendidikan di jurusan ini, saya berharap dapat memahami lebih mendalam tentang bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam praktik ekonomi dan keuangan. Selain menekuni bidang studi, saya juga memiliki hobi dalam olahraga beladiri. Bagi saya, beladiri tidak hanya sekadar olahraga fisik, tetapi juga merupakan sarana untuk melatih kedisiplinan, fokus, dan pengendalian diri. Nilai-nilai yang saya peroleh dari beladiri ini turut membentuk karakter saya sebagai seorang Muslim yang taat. Melalui Kompasiana, saya berharap dapat berbagi pemikiran, gagasan, dan analisis terkait isu-isu ekonomi Islam serta memberikan sudut pandang yang berbeda. Sebagai generasi muda, saya merasa terpanggil untuk turut berkontribusi dalam pengembangan wacana dan praktik ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di waktu luang, Anda dapat menemukan saya di lapangan beladiri, mengasah kemampuan dan mental untuk terus berkembang. Namun, prioritas utama saya tetaplah menyelesaikan pendidikan dengan baik dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang profesional di bidang ekonomi Islam yang kompeten dan berintegritas.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Potret Keuangan Daerah Padang Pariaman 2023

10 Mei 2024   22:34 Diperbarui: 10 Mei 2024   22:37 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kabupaten Padang Pariaman, merupakan sebuah wilayah yang terletaak di Provinsi Sumatra Barat. Kabupaten ini menunjukkan perkembangan keuangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Terletak di pesisir barat Sumatra, Kabupaten Padang Pariaman memiliki luas wilayah sekitar 1.328,79 km persegi. 

Wilayah ini berbatasan dengan Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan di sebelah selatan, Kabupaten Agam di sebelah timur, dan Samudera Hindia di sebelah barat. Dengan jumlah penduduk sekitar 445.000 jiwa, Padang Pariaman menjadi salah satu kabupaten yang cukup padat di Sumatra Barat.

Padang Pariaman memiliki topografi yang bervariasi, mulai dari dataran rendah di daerah pesisir hingga pegunungan yang membentang di bagian timur wilayah ini. Sebagai kabupaten yang terletak di pesisir pantai, Padang Pariaman dianugerahi panorama alam yang indah dengan pantai-pantai yang memesona dan perairan laut yang jernih.

Selain keindahan alamnya, Padang Pariaman juga kaya akan warisan budaya dan tradisi masyarakat Minangkabau. Salah satu tradisi yang terkenal adalah Pacu Jawi, sebuah pertandingan mendayung sampan panjang yang menjadi daya tarik wisata tahunan. Kabupaten ini juga terkenal dengan kuliner lezatnya, seperti rendang, sate, dan aneka makanan khas Minangkabau lainnya.

Perekonomian Padang Pariaman ditopang oleh sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Sebagai daerah agraris, kabupaten ini memproduksi berbagai hasil pertanian seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Sementara itu, sektor perikanan tangkap dan budidaya juga memegang peranan penting dalam perekonomian daerah ini.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari potret keuangan daerah kabupaten Padang Pariaman tahun 2023, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan wilayah.

Tahun 2023 bisa disebut sebagai masa kebangkitan perekonomian oleh kabupaten Padang Pariaman, pasalnya pendapatan kabupaten ini mengalami kenaikan persentase dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebanyak 3,83%. Yang mana besaran pendapatan ditahun 2022 adalah Rp. 1.376.652.314.082,00 meningkat menjadi Rp1.428.935.942.184,00.

Pendapatan Kabupaten Pariaman mencakup berbagai sumber, termasuk di dalamnya PAD sebesar Rp.154.407.759.462,00. PAD tersebut terdiri dari pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Selain PAD, sumber pendapatan lainnya berasal dari dana perimbangan yang mencapai Rp. 1.035.679.183.722,00 serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp. 238.848.999.000,00. Dana perimbangan ini meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.

Peningkatan pendapatan ini tentunya menjadi angin segar bagi pengembangan Padang Pariaman. Pemerintah daerah dapat mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian, Padang Pariaman juga menghadapi beberapa tantangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Salah satunya adalah ketergantungan yang masih tinggi terhadap dana perimbangan dari pemerintah pusat. Untuk mengurangi ketergantungan ini, Pemerintah Daerah perlu terus berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi potensi ekonomi lokal, seperti pariwisata, pertanian, dan perikanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun