Mohon tunggu...
Rahma
Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN RDR 77 Kelompok 10

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Hari Santri Nasional 2021, KKN UIN Walisongo Ikuti Upacara Wujud Refleksi Jihad Nasionalisme

4 November 2021   13:51 Diperbarui: 4 November 2021   13:58 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang- Peringatan Hari Santri Nasional merupakan bentuk dari kampanye menyuarakan santri dalam berkontribusi untuk negeri. Menilik dari sejarah, resolusi jihad ulama menjadi wajah adanya perjuangan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang mengadakan upacara sebagai wujud refleksi jihad nasionalisme yang di ikuti oleh Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah Angkatan 77 UIN Walisongo pada Sabtu (23/10/21).

Acara ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Prof. Dr. KH Imam Taufiq, M. Ag serta jajaran asatidz dan warga yang turut berpartisipasi dalam memeriahkan upacara tersebut. Terlebih para santri yang berpartisipasi di berbagai kegiatan internal di dalamnya, seperti Pemilihan Kang Ning Santri, juga beberapa lomba yang sudah diselenggarakan oleh panitia Upacara Peringatan Hari Santri Nasional. Begitupun mahasiswa KKN turut memeriahkan acara tersebut.

“Wujud refleksi kita sebagai santri adalah memiiki jiwa pembelajar 'thalib al-ilmi' dimana pun, kapan pun dan selalu siap dalam menghadapi tantangan zaman saat ini” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang.

Beliau juga mengajak para santrinya untuk tetap siap dan siaga baik secara lahir maupun batin. Secara tidak langsung beliau memberikan pemahaman sederhana dari slogan Hari Santri Nasional 2021, yaitu 'Santri Siaga Jiwa Raga'.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

“Jadikan momen hari santri ini sebagai tambah rasa syukur kita menjadi santri, yang mana santri tidak hanya bisa mengaji saja tetapi berkreasi, berkreatifitas menampilkan suatu penampilan yang luar biasa di depan peserta upacara” ujar Azka Ibadurrahman sebagai ketua panitia.

Disamping itu, Qurrotun Ayun, salah satu mahasiswa KKN Kelompok 10 mengungkapkan bahwa memeriahkan dan tetap menjunjung tinggi nilai perjuangan ulama di Indonesia menjadi keharusan setiap pemuda sekaligus santri. Kontribusi dibuktikan dengan cara nyata serta turut serta dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme untuk pemuda di Indonesia. 

(Umar Kustiadi/ed Rahma/Kel 10)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun