Mohon tunggu...
rahmat yudhistira
rahmat yudhistira Mohon Tunggu... -

jika aku menghadap sunyi terasa kaki melangkah diatas gumpalan es yang sangat dingin. Itulah yang membuatku tahu aku adalah diriku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memang Ia

4 Oktober 2010   14:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bertahan dalam sebuah logika yang hitam

Benahan arus setiap gelombah yang menerpa

Berbagii apa yang tak pernah dimiliki

Bercerita  pengalaman hidup bukan dirinya

Memang tak ada yang nyata dalam semua ini

Memang takada yang sempurna untuk mereka yang menyempurnakan

Mak berat buat mereka yang berseteru dengan alam

Tapi jangan halangi takdir untuk berbuat yang sebenarnya

Karena itu akan menjadi sebuah pemikiran yang beret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun