Mohon tunggu...
Rahmat Wahyudi
Rahmat Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perang Ukraina dan Rusia terhadap Perekonomian Internasional

27 April 2023   20:27 Diperbarui: 27 April 2023   20:30 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik antara Ukraina dan Rusia telah dimulai sejak tahun 2014 ketika Rusia secara sepihak memutuskan untuk mengambil alih wilayah Ukraina, Krimea. Sejak itu, Ukraina dan Rusia telah terlibat dalam konflik yang terus berlanjut hingga saat ini. Konflik yang panjang tidak kunjung selesai hingga pada tahun 2022 pecahlah peperangan besar antara keduanya. Perang antara Ukraina dan Rusia telah menyebabkan dampak yang signifikan terhadap perekonomian internasional, antara lain:

  • Terjadinya ketidakstabilan politik dan ekonomi di Ukraina.

Konflik ini telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan finansial. Selain itu, Ukraina juga mengalami penurunan produksi dan ekspor, yang telah mempengaruhi perekonomian negara tersebut secara negatif. Banyak perusahaan dan investor telah meninggalkan Ukraina karena ketidakpastian dan risiko yang tinggi. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah investasi dan pada gilirannya, merusak pertumbuhan ekonomi.

  • Perang memicu ketegangan antara Rusia dan negara-negara maju.

Sanksi-sanksi ekonomi telah diberlakukan oleh negara-negara maju terhadap Rusia sebagai tanggapan atas tindakan agresifnya di Ukraina. Diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Swiss, Jepang, Singapura, Taiwan, Australia dan juga negara-negara anggota Uni Eropa (CNN Indonesia, 2022). Negara-negara tersebut memberikan banyak sanksi khususnya di bidang perekonomiannya. Eisha M. Rachbini, PhD, seorang peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan bahwa Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada Rusia berupa  pemutusan koneksi sistem keuangan oleh Amerika Serikat kepada sistem keuangan Rusia melalui pemblokiran, pembatasan transaksi, pembatasan pemberian hutang dan ekuitas, serta pembatasan kerjasama ekspor dan impor. Bagi negara-negara maju lainnya juga turut mengecam Rusia melalui pembatasan kerjasama ekspor dan impor. Hal ini telah mempengaruhi perekonomian Rusia secara signifikan dengan penurunan nilai tukar rubel dan penurunan harga minyak. Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia, sehingga penurunan harga minyak berdampak pada perekonomian internasional secara keseluruhan. Sanksi-sanksi tersebut juga telah merugikan perusahaan-perusahaan internasional dan mengurangi akses Rusia kepada pasar internasional.

  • Terciptanya ketidakpastian global.

Perang Ukraina-Rusia telah menciptakan ketidakpastian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Hal ini telah mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi, serta menyebabkan ketidakstabilan di pasar keuangan global.

  • Berkurangnya pasokan energi minyak bumi dan pangan.

Rusia dikenal sebagai negara yang kaya akan minyak buminya. Dunia cukup bergantung atas pasokan energi dari Rusia, sebab merekalah produsen minyak bumi terbesar. Berdasarkan Bloomberg, pada Rabu (2/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 naik menjadi  USD 107,47 per barel. Sementara harga minyak menurut West Texas Intermediate (WTI) AS naik menjadi USD 106,23 per barel. Selain itu, Ukraina merupakan salah satu produsen gandum terbesar di dunia juga ikut terganggu produksinya. Dikarenakan terjadinya perang, maka harga komoditas perdagangan dunia cukup terganggu, khususnya pada komoditas energi dan pangan.

Perang antara Ukraina dan Rusia telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global. Hal tersebut dikarenakan terpengaruh atas gangguan kerja sama ekonomi dan juga diplomasi bagi negara-negara yang terlibat secara signifikan maupun tidak. Enggar Furi Herdianto, S.I.P., M.A, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia, dalam diskusi bulanan Institute for Global and Strategic Studies yang bertemakan Konflik Rusia Ukraina dalam Perspektif Ekonomi Politik Global menyatakan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina cukup berpengaruh terhadap kondisi perekonomian dunia, namun tidak berdampak terlalu signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut disebabkan perdagangan antara Indonesia dan Rusia-Ukraina tidak memiliki peran yang signifikan. Meski begitu, Indonesia patut tetap waspada atas gerakan perilaku perdagangan internasional, sebab Indonesia juga merupakan salah satu "puzzle piece" dari tatanan dunia.

Apabila ditelaah lebih luas lagi, akan terlihat sangat jelas bahwa perang ini menimbulkan banyak kekhawatiran dari seluruh penjuru dunia. Penulis berharap pembaca dapat menarik pemahaman bahwa perdamaian merupakan kunci perdagangan internasional yang sehat sehingga dapat memelihara perputaran perekonomian internasional yang baik. Apabila perdamaian dapat dijaga, maka kondisi stabilitas kawasan pun turut terjaga. Salah satu langkah untuk menjaga perdamaian dan kestabilitasan ialah dengan menjaga kerjasama internasional. Khususnya dalam kasus Ukraina dan Rusia, konflik ini masih berlanjut dan akan terus mempengaruhi perekonomian dan politik global. Karena itu, upaya internasional dan diplomasi sangat penting untuk menyelesaikan konflik ini dan mengurangi dampak negatifnya pada perekonomian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun