Mohon tunggu...
Rahmat Wahyudi
Rahmat Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ekonomi Islam dalam Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia

4 Juli 2022   12:03 Diperbarui: 4 Juli 2022   12:09 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semua negara pasti memiliki permasalahan perekonomian, dalam hal ini yaitu kemiskinan, entah itu kemiskinan yang bersifat relatif atau yang bersifat absolut. Kemiskinan menjadi permasalahan yang sangat mempengaruhi perekonomian, maka dari itu perlu adanya penyelesaian. Terdapat beberapa aspek yang dapat di terapkan dalam menyelesaikan permasalahan ini, sehingga akan menjadi sangat rumit ketika ingin mengatasinya. Kebutuhan yang diperlukan untuk menanggulangi kemiskinan agar tepat sasaran yaitu dengan memberikan kebijakan yang berkelanjutan sehingga dapat menanganinya dengan tepat. Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2014, warga miskin di Indonesia terdapat sebanyak 11,25 % atau dengan jumlah kira-kira mencapai 28,28 juta penduduk. Kemudian pada tahun 2015, presentasi warga miskin di Indonesia menjadi meningkat hingga mencapai 12,25 % atau sebanyak 30,25 juta penduduk. Jumlah tersebut menunjukkan kenaikan 1,9 juta penduduk miskin dari tahun 2014 sampai 2015.

Kemiskinan merupakan suatu hal yang patut di jauhi oleh semua orang. Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa Islam sangat menentang kemiskinan, seorang muslim ataupun non-muslim yang hidup dimasyarakat tidak sepatutnya hidup sebatang kara, tidak mempunyai tempat tinggal, tidak mempunyai pakaian bahkan kelaparan. Selain menentang, Islam-pun sangat mengantisipasi terjadinya kemiskinan karena dampak yang ditimbulkan akan berbahaya bagi perekonomian. Kemiskinan merupakan suatu hal yang patut di jauhi oleh semua orang. Yusuf Qardhawi menyatakan bahwa Islam sangat menentang kemiskinan, seorang muslim ataupun non-muslim yang hidup dimasyarakat tidak sepatutnya hidup sebatang kara, tidak mempunyai tempat tinggal, tidak mempunyai pakaian bahkan kelaparan. Selain menentang, Islam-pun sangat mengantisipasi terjadinya kemiskinan karena dampak yang ditimbulkan akan berbahaya bagi perekonomian.

Pemerintah Indonesia telah mengupayakan menyelesaikan permasalahan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, tetapi hasil yang di dapatkan belum juga signifikan. Oleh karena itu, perlu untuk menambahkan sub-sistem lainnya untuk menunjang kebijakan yang ada sehingga mashlahat yang ada dimasyarakat semakin meningkat. Maka dari itu perlu rasanya mengikutsertakan nilai keislaman di dalam proses untuk mengoptimalkan perekonomian di Negara. Perkembangan terhadap rencana meningkatkan perekonomian dalam menyelesaikan permasalahan kemiskinan adalah ekonomi Islam. Ekonomi Islam mengalami perkembangan yang sangat baik dalam akademis maupun praktis. Setiap bulan, bank indonesia perbankan syariah mengeluarkan data statistik, selain itu juga pengetahuan akademis tentang bentuk dana zakat, investasi syariah, serta jasa perbankan syariah. Oleh karena itu, kehidupan bermasyarakat selalu menerapkan kegiatan ekonomi yang tidak dapat di lepas. Dalam Islam, tujuan akhir dari hidup bukanlah perekonomian, tetapi menjadi pelengkap misi serta aqidah pelayanan dan penunjang hidup.

Yahya bin Umar menyatakan bahwa takwanya seseorang yang Muslim terhadap Allah SWT dapat di lihat dari kegiatan ekonomi. Hal ini membuktikan bahwasanya ekonomi syariah meliputi ketakwaan seseorang, sehingga menjadikan ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional. Dalam segala bidang seperti kultur, politik, sosial merupakan relasi yang terjalin oleh bidang ekonomi. Semua bidang tersebut memiliki sistem ilmu pengetahuan, serta teknologi dalam bermasyarakat. Untuk menselaraskan semua bidang tersebut, maka perlu adanya asas moral yang di terapkan untuk menanggulangi dampak yang terjadi akibat bidang kemiskinan, teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga dapat memberikan sinergi dalam menyejahterakan kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia, Ekonomi Islam mempunyai instasi baru untuk memperkuat perekonomian. Lembaga keuangan dan ekonomi di Indonesia dengan Ekonomi Islam harus memiliki kerja sama untuk menumbuhkan perekonomian, walaupun sistem Ekonomi Islam lebih unggul. Diharapkan semua lembaga dapat berkontribusi yang dapat disitilahkan di dalam Al-Qur'an seperti susunan bangunan yang rapi.

Di indonesia lembaga instasi bisnis syariah  mengalami pertumbuhan yang baik dalam bidang ekonomi Islam, hal tersebut menimbulkan persaingan. Setiap lembaga diharapkan memiliki sinergi yang kokoh dan solid. Bersinergi bukan hanya dari lembaga yang sama seperti Baitul Mal wat Tamwil, pegadaian syariah, pasar modal syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, dan untuk semua bidang perekonomian ekonomi Islam bahkan lembaga Perguruan Tinggi.

Lembaga asuransi atau bank syariah dapat saling bekerjasama untuk memberikan keuntungan satu sama yang lain. Asuransi berkontribusi kepada Bank sebagai penjaminan untuk ase-aset bank, properti, penjaminan kerugian yang dihasilkan peminjaman, risiko kematian nasabah, risiko kemacetan kredit, dan back up risiko.asuransi menjadi tempat menginvestasikan yang sangat aman dan konservatif sebagai tempat deposito.

Selain dari itu, terdapat lembaga syariah lainnya sektor rill syariah, BMT, BPRS, leasing syariah, Lembaga Amil Zakat, Badan Amil Zakat, pegadaian, pasar modal syariah, dan obligasi syariah. Sinergi antara sektor rill bersama bank syariah dapat di kembangkan dengan membentuk pembiayaan, tabunga, dan penggunaan produk.  Praktisi ekonomi syariah harus mempersatukan visi dan untuk membangun kerja sama.

Pemerintah memeiliki peran penting agar dapat mendukung ekonomi Islam saling bersinergi. Pemerintah menjadi tolak ukur suatu ekonomi dalam perkembangannya, hal ini di sebut dengan Tadakhul addauliyah. Tetapi pada kenyataannya terdapat suatu kendala yaitu ekomoni darwinisme yang terjadi diakibatkan oleh tidak adanya aturan dari pemerintah, tidak adanya penilaian, serta bebasnya mekanisme pasar dlam bersaing. Hal tersebut mengakibatkan pasar yang lemah akan menjadi sangat lemah karena dikuasai, sehingga pasar yang kuat akan menjadi sangat kuat dalam menguasai sumber daya dan aset perekonomian.

Dari paparan yang telah dijelaskan menyimpulkan bahwa sanya ekonomi Islam perlu bersinergi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, karena ekonomi Islam tidak membeda-bedakan kehidupan bermasyarakat dengan menyesuaikan kebutuhan manusia serta moral sebagai makhluk sosial. Ekonomi Islam memiliki peran dalam penanggulangan kemiskinan sehingga dapat menyejahterakan perekonomian, hal ini dikarenakan ekonomi islam mengatur  semua umatnya untuk berusaha dalam memenuhi kehidupan bermasyarakat. Selain itu, ekonomi Islam juga mengelola sedekah, infaq, dan zakat agar tepat sasaran hal ini dapat terwujud apabila pemerintah mendukung dan membantu perekonomian Indonesia dengan menggunakan sistem Ekonomi Islam. Maka dari itu, sangat memerlukan Tadakhul addauliyah untuk memberikan peraturan dan perlindungan kepada masyarakat luas untuk mengembangkan kondisi yang kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun