Mohon tunggu...
Rahmatulloh
Rahmatulloh Mohon Tunggu... Nelayan - Serikat Buruh Perikanan Indonesia

Seorang Mantan Awak Kapal Perikanan Yang Menjadi Korban Ekspolitasi, Yang ingin Melindungi kawan-kawan Awak Kapal Perikanan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SBPI Hadiri Undangan Workshop Strategi Mengatasi IUUF Strategi

9 Agustus 2024   23:04 Diperbarui: 9 Agustus 2024   23:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BANGKOK-THAILAND- Serikat Buruh Perikanan Indonesia (SBPI) hadiri undangan Forum Industri Regional dan Workshop Strategi Akses Pasar Mengatasi IUUF, Ketenagakerjaan yang Adil dan Solusi Potensial Teknologi berlokasi di Hotel Estine, Bangkok, Thailand selama dua hari, 6 -- 7 Agustus 2024.

Dalam kegiatan tersebut menidak lanjuti laporan FAO tahun 2021 memperkirakan bahwa 20% total tangkapan dunia berasal dari penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU); yang terjadi di perairan pesisir beberapa negara berkembang, bisa mencapai 40%. Dari segi ekonomi, kegiatan-kegiatan ini merugikan konsumen serta masyarakat global sebesar miliaran dolar, menyebabkan kerusakan lingkungan, degradasi ekosistem, dan berdampak pada masyarakat pesisir yang bergantung pada perikanan sebagai mata pencaharian mereka.

Terlebih lagi, dengan adanya perubahan angkatan kerja yang semakin bergantung pada pekerja migran, hubungan hulu dan hilir dalam rantai pasokan makanan laut menjadi lebih rentan terhadap eksploitasi tenaga kerja, yang terkadang mengarah pada bentuk perdagangan manusia, dan kerja paksa (rodi,red), menghilangkan hak-hak pekerja. untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan perlakuan Ruang lingkup Kode Etik FAO untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab mendefinisikan ILJU namun tidak mencakup aspek kesejahteraan manusia termasuk hak asasi manusia .

Advertisements

Negara-negara ASEAN, yang merupakan pemasok makanan laut yang signifikan ke pasar AS dan Uni Eropa, dan pada tingkat tertentu melakukan perdagangan di kawasan ini, terus bergulat dengan tekanan dari para pembeli untuk mengatasi masalah penangkapan ikan IUUF dan masalah ketenagakerjaan di sektor swasta dan juga ditingkat pemerintah.

Kegiatan mengatasi permasalahan ini, USAID SuFiA TS mengusulkan untuk melibatkan sektor swasta dalam industri perikanan melalui forum industri regional, melibatkan beragam pelaku dan anggota sektor swasta, untuk memimpin reformasi dan mewujudkan manfaat ekonomi melalui praktik yang lebih baik, dalam Industri Regional yang mapan dan terstruktur.

SBPI Hadiri Undangan Forum Industri Regional dan Workshop Strategi Akses Pasar Mengatasi IUUF

Rahmat menjelaskan bahwa anggota maupun saya pernah menjadi Korban perdagangan orang di kapal berbendera China.

"Nah dari situ kami dan kawan-kawan sepakat untuk membuat sebuah organisasi atau serikat buruh untuk melindungi awak kapal perikanan tersebut agar tidak ada lagi korban yang kami alami," ulasnya.

Lanjut Rahmat, dari kejadian tersebut SBPI sering melakukan Diskusi dan memberikan pemahaman kepada para anggotanya agar tidak salah mencari perusahaan.

"Intinya kami selalu SBPI sering melakukan edukasi kepada masing-masing agency agar melakukan perekrutan secara Prosedur," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun