Mohon tunggu...
Rahmatullah Syabir
Rahmatullah Syabir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Alauddin Makassar

Penulis Partikelir. Nulis sekedar hobi saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berjalan Pragmatis! Laga Membosankan

11 Juli 2024   09:59 Diperbarui: 11 Juli 2024   10:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga antara Inggris melawan Belanda dimenangkan oleh The Lions di menit-menit akhir. Yap, pahlawan itu datang dari bangku cadangan, ialah supersubs Watkins.

Pertandingan kedua tim jauh dari kata seru dibandingkan dengan semifinal kemarin. Apa yang ditunjukkan oleh Southgate maupun Koeman benar-benar tidak bisa dimengerti.

Kedua tim bermain pragmatis. Aliran bola ke depan terlalu lama. Winger yang berfungsi untuk mencari ruang untuk menusuk hanya mentok di bek sayap lawan.

Begitupun pemain tengah, terlalu lama pegang bola. Mereka terlalu asik untuk bermain-main di ruang tengah, sehingga lupa kalau ini babak hidup mati. Pemenang adalah yang mencetak gol lebih banyak.

Memang ada peluang yang dibuat, tapi sepanjang pertandingan kita lebih banyak melihat oper kanan kiri yang tidak jelas tujuannya apa. Itulah yang penonton rasakan.

Gol pertama dari Belanda yang dilesatkan oleh Xavi Simons di awal babak memang membuat harapan bahwa laga ini akan berjalan seru. Begitupun ketika tidak lama kemudian, penalti Kane menyamakan kedudukan.

Namun, setelah skor sama kuat, pertandingan kemudian berjalan lebih lambat. Kedua tim benar-benar buruk dalam hal pressing. Hanya menunggu ketika lawan pegang bola.

Padahal yang diharapkan oleh penonton tidak hanya hasil akhir, tapi juga hiburan. Banyak peluang yang diciptakan adalah salah satu indikatornya. Bukan seberapa lama bola itu dikuasai.

Ketika lawan gagal dalam serangannya, alih-alih dimanfaatkan untuk serangan balik, malah bolanya didiamkan, padahal striker mereka sudah siap untuk menerima counter tersebut.

Begitupun ketika sudah dalam area lawan, bukannya diumpankan ke kotak penalti lawan untuk disambut oleh kawan, malahan dioper kembali ke tengah. Begitu seterusnya sampai bola itu direbut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun