Laga antara Inggris melawan Belanda dimenangkan oleh The Lions di menit-menit akhir. Yap, pahlawan itu datang dari bangku cadangan, ialah supersubs Watkins.
Pertandingan kedua tim jauh dari kata seru dibandingkan dengan semifinal kemarin. Apa yang ditunjukkan oleh Southgate maupun Koeman benar-benar tidak bisa dimengerti.
Kedua tim bermain pragmatis. Aliran bola ke depan terlalu lama. Winger yang berfungsi untuk mencari ruang untuk menusuk hanya mentok di bek sayap lawan.
Begitupun pemain tengah, terlalu lama pegang bola. Mereka terlalu asik untuk bermain-main di ruang tengah, sehingga lupa kalau ini babak hidup mati. Pemenang adalah yang mencetak gol lebih banyak.
Memang ada peluang yang dibuat, tapi sepanjang pertandingan kita lebih banyak melihat oper kanan kiri yang tidak jelas tujuannya apa. Itulah yang penonton rasakan.
Gol pertama dari Belanda yang dilesatkan oleh Xavi Simons di awal babak memang membuat harapan bahwa laga ini akan berjalan seru. Begitupun ketika tidak lama kemudian, penalti Kane menyamakan kedudukan.
Namun, setelah skor sama kuat, pertandingan kemudian berjalan lebih lambat. Kedua tim benar-benar buruk dalam hal pressing. Hanya menunggu ketika lawan pegang bola.
Padahal yang diharapkan oleh penonton tidak hanya hasil akhir, tapi juga hiburan. Banyak peluang yang diciptakan adalah salah satu indikatornya. Bukan seberapa lama bola itu dikuasai.
Ketika lawan gagal dalam serangannya, alih-alih dimanfaatkan untuk serangan balik, malah bolanya didiamkan, padahal striker mereka sudah siap untuk menerima counter tersebut.
Begitupun ketika sudah dalam area lawan, bukannya diumpankan ke kotak penalti lawan untuk disambut oleh kawan, malahan dioper kembali ke tengah. Begitu seterusnya sampai bola itu direbut.