Mauricio Pochettino berhasil membawa Paris Saint-Germain merengkuh gelar Trophee des Champions ke-8 secara beruntun dan yang ke-10 secara keseluruhan. Gelar tersebut merupakan yang pertama bagi Pochettino selama menjadi juru taktik.
Les Parisiens berhasil mengalahkan lawannya Marseille dengan skor 2-1 di Stadion Bollaert-Delelis, Kamis (14/1) dini hari. Mauro Icardi dan Neymar menjadi pencetak gol bagi PSG dan Dimitri Payet bagi Marseille. Dan pertandingan yang menyenangkan bagi Mauro Icardi sebab dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Super Prancis tersebut.
Sedangkan bagi Mauricio Pochettino, pertandingan tersebut merupakan pertandingan sarat makna selama menjalani karir profesional sebagai manajer atau pelatih. Beberapa statistik penting penting yang diraih oleh Pochettino setelah menjuarai Trophee des Champions:
1. Gelar Perdana Sepanjang Karir Kepelatihan
Sebelum menjadi arsitek Les Parisiens, Pochettino tercatat pernah menunggangi tiga klub dengan rincian, Espanyol (2009-2012), Southampton (2013-2014), dan Tottenham Hotspur (2014-2019). Dan saat ini menjadi manajer Paris Saint-Germain setelah menganggur selama semusim.
Selama menjadi pelatih Tottenham Hostpur, Pochettino mampu membawa tim London Utara tersebut menjadi tim yang ditakutkan di Primer League. Tottenham Hostpur mampu konsisten masuk 4 besar di Liga Primer Inggris, Finalis Capitol One 2015, dan Runner-Up Liga Champions 2019. Prestasi ini mampu ditorehkan oleh Tottenham di bawah tangan dingin Mauricio Pochettino.
Walaupun begitu, belum ada satupun gelar atau trofi yang mampu ditorehkan oleh Pochettino selama menjadi pelatih The Lilywhites, begitupun ketika menukangi Southampton maupun Espanyol.
Tapi, setelah bergabung dengan PSG, belum  genap sebulan, Pochettino mampu memenangkan Piala Super Prancis. Ini menjadi keberuntungan tersendiri bagi Pochettino, sebab PSG terlebih dahulu mendapatkan tiket Final Piala Super Prancis berkat juara Ligue 1 Prancis, sebelum Pochettino menjadi pelatih.
2. Langsung Tancap Gas
Mauricio Pochettino resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2 Januari 2021. Pochettino menggantikan Thomas Tuchel yang membawa PSG meraih berbagai gelar juara domestik. Pochettino dikontrak hingga 30 Juni 2022.
Debut Pochettino bersama PSG tidak berjalan mulus, mereka harus rela bermain imbang dengan Saint-Etienne dengan skor 1-1. Kemudian laga selanjutnya berhasil menaklukkan Stade Brest 3-0. Dan dini hari tadi, Pochettino mampu membawa PSG juara Piala Super Prancis ketika mengalahkan Olympique Marseille 2-1.
Dengan hasil tersebut, Pochettino cuman butuh 3 laga yang belum genap sebulan buat menunjukkan keperkasaannya membawa timnya membawa gelar juara yang terbilang sangat cepat. Beda hal ketika di Tottenham Hotspur, walaupun terbilang konsisten, namun belum mampu membawa trofi bagi timnya.
Statistik menunjukkan bahwa selama bersama Tottenham Hostpur, Pochettino melakoni 293 pertandingan dengan 159 kemenangan, 62 seri, dan 72 kekalahan dengan presentasi kemenangan 54,3%, namun tanpa gelar satupun. Sedangkan di PSG, Pochettino baru melakoni 3 pertandingan, dengan 2 Kemenangan dan satu hasil imbang, namun mampu membawa gelar perdana bagi perjalan karir Pochettino.
3. Â Juara Bersama PSG Sebagai Pemain dan Pelatih
Ditunjuknya sebagai juru taktik PSG, berarti Pochettino berhasil reuni dengan mantan klubnya yang pernah dia bela sewaktu menjadi pemain. Pochettino pernah berseragam PSG selama 3 tahun dari 2000-2003, dan mampu bermain sebanyak 96 kali, dengan 6 gol yang berposisi sebagai bek tengah. Dia mampu membawa PSG Juara Piala Intertoto 2001.
Pada tahun 2021, kurang lebih 20 tahun kemudian, Pochettino mampu kembali juara bersama PSG, namun kali ini sebagai Pelatih. Sebuah keajaiban yang tergolong langka untuk dilakukan.
Ketiga hal itulah yang membuat Juara Trophee des Champions yang direngkuh oleh Les Parisiens sangat bermakna bagi Mauricio Pochettino.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H