Jika masih kekeuh dengan pendapat masing-masing ya tidak masalah, ya cuman itu saja, jangan sampai kita mengajak orang lain dengan menjatuhkan yang lainnya. Karena kondisi orang berbeda-beda, mungkin yang melarang adalah orang yang mata pencahariannya bukan pada penjualan terompet, tapi bagaimana dengan penjual terompet yang bisa hidup dengan keuntungan tersebut? Bukankah itu termasuk dalam mematikan ekonomi orang lain yang sangat dibenci oleh agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!