Pertunjukan kesenian tayub merupakan pertunjukan seni yang diadakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui media sedekah bumi akan keyakinan kepada para dayang ( penunggu ), ataupun pada acara hajat masyarakat yang biasanya diselenggarakan pada saat musim panen. Pada saat menarikan tari tayub sang penari yang di sebut "ledek" mengajak penari pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak menari tersebut serta diiringi musik "gendhing-gendhing jawa".Â
Pertunjukan tayub ini dilaksanakan pada malam hari selama 2 malam berturut-turut di halaman balai desa Pagersari. Pada prosesi tersebut, Kepala Desa Pagersari mengapresiasi antusiasme warga yang telah berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan. Beliau turut berharap agar prosesi pada tahun depan lebih meriah dan terkonsep. "Alhamdulillah kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, kemudian masyarakat bisa mengikuti dengan seksama. Momentum seperti ini harus dipersiapkan dengan lebih terkonsep lagi karena antusias masyarakat sangat tinggi" tutur Kepala Desa Pagersari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H