Mohon tunggu...
Rahmat Sutiadi
Rahmat Sutiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

UFO dan Empat Orang Sahabat

5 Januari 2023   06:07 Diperbarui: 5 Januari 2023   06:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1990 di sebuah desa yang damai. Desa tersebut bernama Desa Pem. Setrak. Desa tersebut terletak di kecamatan Teluk mengkudu kabupaten Deli Serdang sebelum pemekaran dan sekarang setelah pemekaran menjadi kabupaten Serdang Bedagai. Saat itu, desa tersebut belum ada penerangan lampu PLN. Adapun televisi masih hitam putih dan dihidupkan menggunakan tenaga batrai. Desa yang tenang jauh dari keramaian dan penduduk di desa tersebut masih jarang. Disana tinggal satu keluarga bapak Satiman dan beberapa keluarga lainnya. Bapak Satiman bekerja sebagai kuli bangunan yang sewaktu-waktu harus merantau ke desa lain untuk bekerja. Bapak Satiman mempunyai dua orang anak yaitu satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan.

Pada suatu siang yang cerah anak bapak Satiman yang bernama Dodi. Dodi adalah nama panggilan bukan nama sebenarnya. Dodi bermain didepan rumah bersama tiga orang temannya. Didepan rumah bapak Satiman terdapat pohon durian besar yang tumbuh kokoh. Siang itu terjadi pemandangan yang tak biasa. Saat sedang bermain Dodi dan tiga orang temannya melihat dua benda asing terbang beriringan mengitari pohon durian tersebut. 

Pada saat itu tidak diketahui benda apa itu. Bentuknya tidak begitu besar seperti piring, jarak benda terbang itu lebih kurang 20 meter diatas mereka berdiri dan berwarna hitam agak abu-abu. Dodi dan tiga orang temannya Cuma bisa terdiam sambil memandangi benda terbang itu terbang menjauh dan menghilang. Sejak saat itu Dodi yang duduk dikelas satu sekolah dasar tidak pernah menceritakan kejadian tersebut kepada teman-teman lainnya.

Anak yang bernama Dodi itu adalah saya sendiri yang menulis cerita ini. Setelah 32 tahun lamanya saya menceritakan kejadian tersebut dan hingga saat ini masih terbayang jelas kejadian tersebut. Bagi saya cerita ini sebagai bukti bahwa ufo itu memang benar adanya. Mereka memiliki kecanggihan diatas manusia. Saya masih ingat betul saat itu belum ada yang menggunakan telepon seluler bahkan alat kamera di masa itu yang ada hanyalah kamera yang menggunakan negatif dan di desa saya saat itu tukang foto keliling hanya ada sebulan sekali datang kedesa untuk menawarkan jasa foto. Saat itu manusia masih minim teknologi tetapi mereka sudah memiliki kendaraan terbang seperti piring. Bentuknya unik tidak seperti pesawat yang memiliki sayap atau pun helikopter yang memiliki baling-baling.

Dari pengalaman saya ini, mungkin telah lama keberadaan mereka dibumi ini. Mungkin juga mereka ada di sekitar kita tetapi karena kita tidak menyadarinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun