Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyai Diah Gendheng

26 Januari 2023   09:50 Diperbarui: 26 Januari 2023   10:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyai Diah Gendheng
Karya: Rahmat Setiadi

Bayang-bayang gelap rimbunan
Terbabat habis demi terlihat jalan
Lampu-lampu sudah dinyalakan
Mengganti cahaya yang dipertanyakan

Nyata terang tidak mencerahkan
Keluh-kesah kian  tercurahkan
Teramat lama menunggu pepohonan
Pada tempat yang telah digundulkan

Kau tetap jaga kekoplakan
Menjaga cerah dalam kegelapan
Tanpa daun dan bunga kau tebaskan
Maka tepat hatiku menambatkan

Kau wanita yang aku Abu Nawas-kan
Rindang di siang dan malam melindungkan
Mengundang kulum senyuman
Cinta kau taburkan

Bekasi, 26 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun