Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Edukasi Melalui Kalender

14 Desember 2022   17:21 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:09 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Dok Pribadi

Menjelang pergantian tahun dapat dipastikan akan diramaikan dengan bermunculannya kalender baru. Kalender adalah kata yang berasal dari bahasa Latin Kalendrium yang berarti buku catatan pemberi pinjaman uang. Asal kata dari Calendae yang artinya hari permulaan suatu bulan. Dalam perkembangannya kalender tidak hanya tentang keuangan, namun lebih luas lagi.

Sebutan lain dari kalender adalah penanggalan. Istilah ini digunakan untuk berbagai macam kalender yang sifatnya etnis, lokal, dan unik atau khas. Semisal penanggalan "Saka" yang pada penanggalan Jawa dan Bali, penamaan sama namun ada perbedaan dalam sebutan perhitungan ( weton, unsur, dll ) pada penentuan fungsi penanggalan.  Begitu juga di daerah/suku-etnis lainnya seperti Parholaan pada suku Batak dan Rowot di Sasak Lombok, kesemuanya itu merupakan kearifan lokal dan pandangan kosmologi masyarakat setempat.

Menariknya, kalender kini tidak hanya memuat nomor tanggal dan hari saja. Kreativitas pada kalender sudah sejak lama menjadi media sarana publikasi tertentu. 

Sejak lama kalender memampangkan para artis, model, atau selebritis. Ada juga tentang pemandangan, produk-produk, dan kini menjadi sarana edukasi. Namun edukasi dengan memanfaatkan kalender dirasa belum maksimal.

Kalender sebagai salah satu media edukasi masih merupakan publikasi produk. Semisal kalender dari kementrian dan instansi pemerintah yang memasukkan unsur edukasi seputar kinerjanya, bidang kerjanya. Begitu juga pada perusahaan-perusahaan seperti bidang jasa kesehatan yang menyisipkan ide edukatif mengikutsertakan bagian dari produk jasa mereka. Tidak ada salahnya yang demikian itu.

Edukatif artinya mengandung pengertian mendidik, menerangkan sifat pendidikan, pengarahan, yang bertujuan mencerdaskan.  Caranya bisa dengan kreatifitas, termasuk dengan sarana kalender. Terlebih pada kalender yang berukuran besar yang diharapkan bisa menjadi acuan banyak orang. Jika saja satu rumah memiliki setidaknya satu kalender besar yang terpampang di ruang tamu dengan sederet gambar dan kalimat-kalimat edukatif, bisa jadi dalam satu tahun kalimat tersebut terserap oleh seisi rumah, seluruh anggota keluarga.

Edukasi melalui kalender Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi sarana yang menarik, mengingat kementerian ini begitu strategis dalam situasi dua tahun terakhir ini. 

Dalam kalendernya, Kemenkes tidak berisikan hal-hal terkait covid-19 saja walaupun status pandemi itu belum sepenuhnya dicabut. Hal ini seolah mengarahkan masyarakat untuk sehat tanpa terpaku pada satu sudut pandang saja.

Semoga kalender tahun 2023 bisa menjadi lebih dimanfaatkan sebagai media sarana publikasi yang edukatif. Ini sangat efektif dan efisien untuk menanamkan nilai-nilai positif langsung ke masyarakat, di rumah-rumah. Bahkan pribadi-pribadi yang membacanya dengan mudah menerima. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun