Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pencarian

24 November 2022   15:16 Diperbarui: 24 November 2022   15:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian

Sungguh aku tidak bisa menjadikan mata-ku sebagai pembimbing, karna ia membuatku melihat tapi ia tidak bisa melihat dirinya sendiri

Sungguh aku tidak bisa menjadikan hati-ku sebagai pembimbing, karna ia masih saja terpengaruh oleh penglihatanku

Aku pun tidak bisa menjadikan orang lain sebagai pembimbingku, karena mereka tidak berani menjaminku untuk bisa tenang

Dan aku pun tidak bisa menjadikan uang harta kekayaan sebagai pembimbingku, karena aku melihat mereka menghancurkan orang lain, juga mata dan hatiku

Aku pernah dihancurkan oleh mereka semua, dunia tidak bisa membimbingku

Pernah aku coba menyambangi syaraf-syaraf di sekujur tubuh ini, tapi akalku tidak bisa menerjemahkan apa yang tertangkap oleh semuanya

Sungguh! Aku adalah pencarian yang ketika sudah bertemu, mana mungkin aku bertanya siapa aku.

Bekasi, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun