Penglihatan masih menjadi pemeran utama dalam menjalani kehidupan, baru kemudian pendengaran. Namun kenyataannya, mata tidak selalu lebih baik dari telinga. Syaraf-syaraf receiver kerap merangsang keduanya untuk mengambil perhatian. Anda mendengar harus memastikan dengan melihat. Anda melihat namun keyakinan penuh setelah mendengar.
Hari ini atau mungkin sudah dimulai kemarin-kemarin, pesawat televisi sudah melangkah meninggalkan pendahulunya. Televisi analog sudah tidak bisa lagi disaksikan namun komunikasi minim interaktif masih terus berlanjut. Seperti komunikasi massa sebelum-sebelumnya, radio, surat menyurat, telepon, harus takluk pada perkembangan atas nama teknologi.
Pengkhotbah yang ada di tiap rumah masih harus ada sebagai upaya untuk tetap mengadakan arah kehidupan. Harus tetap ada pengaturan tata kelola peradaban. Persis seperti surat ke surat kabar, telepon ke radio, dan televisi ke podcast, tehniknya saja yang berbeda-beda ( Tehnik = rekayasa ).
Â
Sekilas, media tehnik dan dengan komunikasi massa  merupakan Interaksi yang melampaui ruang dan waktu sebagai tindakan berjarak yang menimbulkan tindakan merespons orang lain yang berjarak. Ini perlu "pengaturan" kegiatan penerimaan masyarakat.
Â
Penyebaran melalui media berdampak pada aksi dan interaksi yang  membangun konteks-konteks dan bentuk-bentuk interaksi baru, yang di situ individu secara rutin terlibat dalam proses penerimaan dan pengambilan pesan media. Pengaturan aktifitas penerimaan secara tipikal dan kompleks saling silang menyilang dengan aspek rutinitas sehari-hari.
Â
Bisa jadi dalam konteks tertentu penggunaan media tehnik dan komunikasi massa menjadi kelaziman yang harus diterima dalam kehidupan modern. Walaupun begitu, asumsi dan konvensi yang kompleks juga mengatur waktu penggunaannya. Adakalanya dianggap tidak pantas interaksi berjarak itu dilakukan saat dibenturkan dalam konteks sosial yang lebih luas, termasuk relasi kekuasaan dan ketidakadilan.
 Semisal, tidak semua orang dalam keluarga memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk menggunakan media tehnik pada waktu dan periode tertentu. Sama ketika dalam aspek kehidupan sosial domestik, penggunaan media komunikasi massa merupakan persoalan terhadap relasi kekuasaan yang berlaku diantara anggota masyarakat.
Mungkin bila digambarkan, akan ada wilayah utama yang secara efektif melakukan interaksi dua arah atau multi arah, Â yang menyisihkan wilayah belakang, wilayah yang tidak dianggap prioritas dari kerangka interaksi wilayah utama. Â Hal ini menimbulkan resepsi yang berbeda.