MUSIC 20 CORCERT di Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah. Acara yang diselenggarakan oleh United in Deversity dan Yayasan Musik Indonesia ini dimeriahkan penampilan Iwan Fals, Slank, Once Mekel ft Gugun GBS, DIRA, dan Isyana x Deadsquad.
Malam hari 1 November 2022, aku menghadiriAku hadir melalui link invitation yang kudapatkan dari salah satu WAG, Komunitas Cinta Film Indonesia. Karena undangan itu sifatnya music, aku menanyakan bagaimana dengan kolom "invitation by:" dan terjawab, Kamar Music Nusantara.
Jujur aku mengisi registrasi pada kolom profesi dan organisasi sebagai volunteer Inklusif Film Indonesia. Link itu aku isi sehari sebelumnya dan terkonfirmasi via email esok siangnya. Terus terang, aku hanya terpikir untuk menonton penyanyi favoritku.
Waktu tiba di tempat pagelaran, tidak ada kesan di sana ada sebuah acara besar. Yah! Taman Mini Indonesia Indah masih belum terbuka untuk umum. Dan aku tidak tahu tentang itu, sebelum masuk gerbang utama, aku sempat ragu hingga membawa aku untuk bertanya pada abang ojol yang tampak beberapa orang parkir di pinggir jalan raya menuju gerbang masuk TMII.
Abang ojol mengatakan TMII masih ditutup, andai mau masuk bisa melalui jalur keluarnya, alias lawan arah. Bermodalkan undangan digital aku memberanikan diri untuk tetap masuk. Saat itu sekira pukul 19.00 WIB, tidak ada lalu lalang kendaraan di jalur masuk gerbang. Dan benar, tidak jauh dari gapura utama jalan masuk terdapat barikade beton.
Aku berbelok masuk jalur yang mestinya jalur keluar, aku berhenti sejenak. Untuk meyakinkan diri, aku bertanya pada pedagang, yang satu-satunya ada di situ. Pedagang itu tidak mengetahui perihal konser, tapi ia mengatakan bahwa ada saja orang yang masuk TMII meski belum terbuka untuk umum. Aku kembali melanjutkan perjalanan, kali ini lebih perlahan. Di depan tampak beberapa orang berseragam safari dan Polisi dengan batas barikade yang menutup sebagian badan jalan. Beruntung ada beberapa mobil dan motor yang mendahului aku, hingga menambah keyakinan. Semua kendaraan distop dan ditanya petugas, begitu juga denganku. Aku berkata bahwa aku datang untuk memenuhi undangan. Singkat cerita aku dipersilahkan masuk.
Keadaan di area Taman Mini Indonesia Indah malam itu tampak temaram. Lampu penerangan jalan tidak menyala terang seperti pada jalan umumnya, hanya lampu-lampu taman yang redup. Begitu juga dengan lampu pada gedung-gedung. Komplek Taman itu terlihat gelap. Beruntung, di tiap tikungan ada petugas. Seolah mereka sudah ditempatkan untuk mengarahkan meski telah ada traffic cone, kerucut lalu lintas.
Gedung Sasono Langen Budoyo tidak jauh berbeda dengan gedung-gedung lainnya, tampak redup walaupun lampu-lampu tamannya lebih banyak yang menyala. Tidak tampak sama sekali kesan adanya sebuah konser musik yang menghadirkan bintang kelas atas. Terus terang aku baru kali ini menemukan hal demikian.
Sebelum masuk gedung, semua pengunjung harus registrasi ulang. Enam orang wanita duduk bersandingkan laptop. Meskipun menunjukkan undangan, tidak semua bisa masuk. Panitia begitu ketat, mereka menelusuri jejak melalui laptopnya. Saat aku menyebutkan namaku, petugas bergerak cepat, dan tidak menunggu lama aku dipersilahkan masuk.
Melewati pintu masuk gedung ada beberapa petugas dengan pakaian batik dan safari hitam. Setiap pengunjung diarahkan untuk melewati pintu sensor. Oh ya, menarik! Sudah tidak ada lagi scan barcode atau prosedural terkait covid. Tidak ada anjuran dan kewajiban memakai masker. Pengunjung dan petugas tidak seluruhnya memakai masker, tidak disediakan hand sanitizer, tidak di cek suhu tubuh.