Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selain Beri Bintang, Begini Cara Chat Tidak Terhapus

22 Oktober 2022   16:16 Diperbarui: 22 Oktober 2022   16:26 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teman saya suka mengesalkan, dia kerap menanyakan hal-hal yang sudah diketahui oleh orang banyak. Alasannya handphone hang, error', padahal tidak. Dia bingung dengan banyaknya chat yang masuk ke WhatsApp-nya hingga alpa dengan hal-hal prioritas untuk diingat.

Dia memiliki banyak grup di dalam WhatsApp-nya. Ada grup keluarga besar, grup khusus keluarga, grup tetangga, gang, RT, RW, forum perumahan. Belum lagi grup teman-temannya. Dari teman alumni sekolah, kuliah, teman komunitas, sehobi, teman kerja. Yang kesemuanya itu jelas lebih dari satu grup untuk tiap jenis grup. Dia mengatakan bahwa lebih dari seratus grup di WhatsApp-nya.

Dari itu ia malah lebih banyak tidak menghiraukan apa-apa yang ada, dia hanya peduli ketika ada hal yang menonjol, yang menjadi perhatiannya. Dia baru akan merespon suatu berita jika ada yang japri, ada yang menelponnya. WhatsApp kembali ke dasarnya sebagai alat komunikasi yang interaktif man to man.

Temanku ada benarnya, ia melakukan itu karena ia memiliki prioritas dalam menentukan perhatian. Dia tidak mau terganggu dengan banyaknya informasi yang bisa mengacaukan pikirannya. Dan itu wajar baginya yang sudah terbilang sukses dibandingkan dengan aku.

Aku tidak punya grup WhatsApp sebanyak temanku itu, tapi masalah yang timbul tidak jauh berbeda. Saya suka bingung! Apalagi pada grup yang sifatnya edukasi, grup belajar CEO misalnya, atau grup menulis, grup yang berisi tentang cara-cara jitu, atau lainnya yang sejenis. 

Grup-grup ini tentu tidak sama dengan grup pertemanan, kekeluargaan yang lebih banyak canda atau kabar umumnya. Tapi juga ada kesamaan, sama-sama banyak juga obrolan yang tidak perlu disimpan.

Kita sudah tahu cara menghapus chat yang tidak penting. Cara membersihkan WhatsApp dengan cara memberi bintang lalu menghapus chat grup atau keseluruhan. Tapi itu juga masih membingungkan saat kita ingat sesuatu tapi lupa di grup apa?

Ada juga cara dengan copy paste ke media lainnya, tapi masih bingung mencarinya saat dibutuhkan waktu WhatsApp-an. 

Untuk mempermudah mencari, mungkin cara berikut bisa membantu.

1.Buatlah grup sendiri dengan menyertakan nomor istri ( ini paling aman ), bisa juga nomor lainnya, seperti teman terdekat.

2.Namai grup dengan nama yang mudah diingat. Saya menamainya FILE PENULIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun