Mohon tunggu...
Rahmat Rizal.
Rahmat Rizal. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kate

Tulisan yang akan menjadi memori kecil di fikiran kalian.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa dan Tao

5 April 2022   15:13 Diperbarui: 5 April 2022   15:20 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa makna puasa secara sederhana? Menahan? Ya mungkin saja bisa, menahan dari apa? Mungkin islam menjawab, menahan hawa nafsu dari hal yang bersifat jasadiyah maupun rohaniyah.

Ketika kita memakai konsep tao maka mungkin ada variable yang sama dalam makna "menahan", bagi tao, "tidak ada kutukan yang lebih besar dari rasa kurang puas , dan tidak ada dosa yang lebih besar dari rasa selalu ingin memiliki."
Makna menahan mungkin saja bisa kita qiyaskan dan menarik sampai pada titik radikal nya ialah, "menjauhi" dan "meninggalkan" dari apa? Dari rasa kurang puas serta rasa selalu ingin memiliki sesuatu.

Namun apakah cukup ibroh dari puasa hanya sekedar untuk menahan hawa nafsu tersebut?
Nah mungkin ada hal yang sederhana namun amat luar biasa dalam berpuasa.
Yaitu belajar untuk merendahkan hati, dimana konsep kerendahan hati ini bermaksud untuk ;
Menunjukan diri kita yang sederhana, merangkul kembali qodrat kita yang asli, serta membatasi suatu keinginan.
Yaa semisal, bersahurlah dengan cukup berbukalah dengan apa adanya (qonaah) serta Tak perlu berlebih-lebihan (isyrof).

Nah sampai pada titik ini mungkin kita perlu mempertanyakan niat kita kembali bahwa untuk apa kita berpuasa dan merendahkan hati?

Patut kita sadari bahwa puasa dan merendahkan hati disini bukan karena suatu "kehendak" untuk mencapai suatu yang "begini" atau "begitu", puasa dan kerendahan hati ini bukan suatu "upaya" agar kita lebih menjadi "suci" dan "mulia".

Namun puasa dan kerendahan hati ini semata-mata murni untuk memperbaiki internal "diri" kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun