Mohon tunggu...
Rahmat Paska Risalah
Rahmat Paska Risalah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta \r\n\r\n@ CHANIAGO 07

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penggunaan Blackberry (BB) Secara Berlebihan Mengakibatkan Ambient, Kok Bisa?

25 September 2012   06:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:45 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di zaman sekarang fenomena pengguna ponsel canggih atau smartphone menjadi dilemma saat mereka menjadikan gadget yang mutahir itu menjadi sesuatu yang vital bagi dirinya. Sehingga tak jarang kita temui orang yang selalu membawa gadget mutahir itu kemana pun ia pergi. Terkadang tidaklah menjadi sesuatu fenomena yang aneh ketika seseorang lupa atau meninggalkan makan siangnya kendati dirinya sedang asik dan sibuk dengan gadget mutahir yang ada digenggamannya.

Hal ini tentu sangat risakan untuk dipandang sebelah mata. Perkembangan tekhnologi yang begitu pesat jika tidak disikapi dengan arif dan bijak akan menimbulkan efek negative bagi diri sendiri dan orang lain. Fenomena seperti ini akan berdampak dari berbagai sisi seperti sisi kesehatan, social, ekonomi dan lain sebagainya.

Gadget mutakhir seperti Blackberry (BB) atau iPhone jika tidak disikapi dan digunakan secar bijak, hal ini akan berdampak buruk.Penggunaan Blackberry (BB) atau iPhone secara berlebihan akan merusak kesehatan, social, dan lain sebagainya.

Dilihat dari sisi kesehatan, Di balik kemudahan dan kecanggihan yang diberikan kepada penggunanya, gadget-gadget ini kerap mendatangkan risiko dan efek buruk bagi kesehatan. Tak jarang kita mendengar adanya laporan hasil riset yang mengaitkan efek radiasi ponsel dengan sejumlah penyakit, seperti kanker atau tumor.

Bahkan akhir-akhir ini kita mendengar sebuah hasil laporan terbaru diinggris, pengguna gadget mutahir seperti Blackberry (BB) atau iPhon dapat meninggkatkan risiko ambien atau haemorrhoid. Kerena segitu parahnya diinggris istilah ini sering disebut "BlackBerry Bottom".

Fenomena ini juga sudah mewabah di indonesia. Tanpa disadari kebiasaan buruk ini sampai menjamur kesetiap lapisan masyarakat. Tak heran jika kita menemui masyarakat yang berprofesi sebagai masyarakat kalangan menengah kebawah seperti petani asyik membuka Facebook, Twitter, dan e-mail di toilet disela-sela kesibukannya mencangkul disawah. Bahkan tak heran juga seseorang yang asik dengan gadgetnya ketika buang hajat ditoilet. Tanpa disadari orang yang asik dengan gadgetnya lupa waktu sudah berapa lama ia berada didalam toilet. Sekilas fenomena seperti ini memang lucu dan diluar batas kewajaran. Akan tetapi fenoemena ini terjadi disekitar kita tanpa kita sadari.

Sehingga istilah "BlackBerry Bottom" yang disematkan diinggris, pantas juga disematkan di indonesia. Istilah "BlackBerry Bottom" ini berawal dari kasus ambien yang disebabkan pengguna gadget terutama Blackberry (BB) yang saking akudnya. Survei terbaru di Inggris menunjukkan, 8 dari 10 pengguna smartphone mengaku menggunakan ponsel saat di toilet. Padahal, berlama-lama duduk di toilet dapat menyebabkan risiko wasir menjadi bengkak.

Duduk di permukaan yang dingin dan keras dalam jangka waktu cukup lama dapat meningkatkan risiko timbulnya haemorrhoid. Sebuah survei di Inggris menunjukkan, pria cenderung lebih suka bermain game saat berada di toilet, sedangkan wanita justru lebih senang menelepon di tempat ini. Baik pria maupun wanita mengaku kerap membuka Facebook, Twitter, dan e-mail di toilet.

Meskipun demikian, tidak hanya bagian "belakang" yang terancam mengalami risiko kesehatan akibat penggunaan gadget secara berlebihan. Bagian tubuh lainnya seperti kepala, telinga, jempol, kulit dan tangan, juga akan berdampak disisi kesehatan.
Para dokter di Amerika Serikat belum lama ini mengidentifikasi suatu gejala yang disebut "ringxiety"—di mana seseorang merasakan dirinya seakan-akan mendengar suara ponsel berbunyi, padahal suara itu tidak pernah ada. Sebuah riset menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen pengguna ponsel menderita gangguan yang juga disebut "phantom ringing" tersebut.

Tidak hanya itu peneliti di India menemukan, mereka yang mendengarkan musik dari earphone yang terhubung dengan ponsel berisiko ribuan kali lipat mengalami kontaminasi bakteri dalam telinga dibandingkan dengan yang tidak.

Memakai earphones akan membuat saluran atau rongga telinga menjadi lebih hangat dan lembab sehingga kuman akan lebih mudah berkembang.
Ponsel juga dapat memicu ruam kulit. Menurut Asosiasi Dermatologi Inggris, mobile phone dermatitis adalah gangguan pada kulit yang dapat dipicu akibat terlalu lama menggunakan atau menempelkan ponsel pada kulit.

Kemudian jika kita menggunakan kacamata social, rata-rata pengguna gadget yang berlebihan seperti Blackberry (BB), lupa waktu dan cuek dengan masalah sekitar. Fenomena Blackberry (BB) mampu menghipnotis sehingga dirinya lebih nyaman didunia maya. Sehingga tak jarang jika kita melihat seseorang yang cuek dan tidak menyambung dengan pembicaraan. Hal ini lama kelamaan tanpa disadari akan merusak system social dengan sendirinya.

Jadi hendaknya di zaman yang serba cangih kita dapat menyikapi secara bijak terhadap perkembagan tekhnologi. Kita dituntut untuk menggunakan dan memamfaatkan tekhnologi secara tepat, bijak dan tidak berlebihan. Kita juga tidak mesti menutup diri. terhadap perkembangan tekhnologi dizaman modern ini. ketika kita menanggapi perkembangan zaman ini secara bijak, maka setidaknya kita telah berusaha untuk menanggulangi dampak dari fenomena perkembangan tekhnologi di zaman mutahir ini. Dengan begitu kita akan menjadi penikmat tekhnologi mutahir yang arif dan bijak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun