Dalam meraih impian, tidak jarang mahasiswa akan merantau untuk melanjutkan pendidikannya di kampus yang jauh dari kampung halamannya. Tanpa disadari, hal tersebut membuat mereka menghadapi berbagai macam tantangan. Salah satu tantangan yang sering terjadi yaitu homesickness. Homesickness atau biasa disebut rindu dengan suasana rumah. Perasaan ini sering muncul ketika mahasiswa berada di kost sendirian. Homesickness, atau kerinduan akan rumah, adalah kondisi emosional yang umum dialami oleh mahasiswa rantau dan memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental mereka (Aulya et al., 2022). Keadaan ini dialami oleh siapa saja, tetapi sering kali terjadi pada mahasiswa yang kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Homesick yang dialami oleh mahasiswa rantau dapat menyebabkan gangguan mental. Hal ini terjadi karena sering merenung sendiri dan memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap aktivitas mahasiswa, bahkan kesehatan mental dapat mempengaruhi kemampuan akademik mereka. Hal ini tentunya memberikan dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun panjang. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain :
- Kecemasan dan Depresi: Keadaan stres yang berkelanjutan dan berujung pada kecemasan dapat menggangu aktivitas sehari – hari, terutama jika kecemasan tidak dapat diatasi maka akan mengarah ke dalam kasus depresi.
- Penurunan Kinerja Akademik: Kondisi mental yang kurang stabil dapat berpengaruh terhadap konsentrasi dan kemampuan belajar mahasiswa yang akan berdampak pada hasil akademik yang diperoleh.
- Isolasi Sosial :Â Sebagian mahasiswa cenderung menarik diri dari lingkungan sosial dan kegiatan kampus yang akan memperburuk rasa kesepian dan kecemasan.
Namun, homesick dapat diatasi dengan berbagai macam cara, yang tentunya dapat memberikan solusi bagi para mahasiswa yang masih sering mengalami permasalahan kesehatan mental, solusinya yaitu :
- Membangun Jaringan Sosial :Â Perlunya bagi mahasiswa untuk menjalin hubungan atau jaringan sosial yaitu dengan cara bergabung dengan komunitas kampus untuk mengurangi rasa kesepian dan menjalin relasi.
- Membuat Jadwal Rutinitas yang Sehat :Â Kegiatan rutinitas harian yang sehat tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan mental, tetapi juga akan meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Berolahraga, makan teratur, tidur yang cukup adalah hal dasar yang dapat dilakukan untuk menciptakan rutinitas harian. Hal tersebut selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik, juga untuk mengurangi kecemasan.
- Menjaga Hubungan dengan Keluarga : Komunikasi dengan orang terdekat merupakan cara yang efektif untuk terhindar dari kesepian. Dengan komunikasi juga akan membuat mereka saling terhubung sehingga membantu untuk mengurangi rasa rindu dan tetap merasa dekat dengan orang yang mereka cintai.
Mahasiswa yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat dipicu mulai dari faktor kemampuan untuk beradaptasi pada lingkungan baru, dukungan sosial, tekanan akademik, hingga faktor keuangan. Dampak dari hal tersebut bisa berupa depresi, kesepian, kesehatan fisik, bahkan penurunan motivasi akademik. Hal tersebut pastinya akan menghambat produktivitas mahasiswa.
Kesehatan mental mahasiswa rantau tidak boleh dianggap sebelah mata. Mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga sering kali dihapakan oleh berbagai tantangan, salah satunya adalah kesehatan mental dan emosional. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk membangun jaringan sosial, memiliki rutinitas yang sehat, dan menjaga hubungan baik dengan orang terdekat. Hal tersebut mampu untuk mengurangi dampak kesehatan mental mahasiswa rantau. Dukungan sosial dari kampus dan masyarakat sekitar juga memiliki peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H