Mohon tunggu...
Rahmat Novriyandy
Rahmat Novriyandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

hobi saya mengedit, nonton anime, dan saya wibu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Bergabung Bersama IKOM RADIO Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

26 Februari 2024   21:35 Diperbarui: 26 Februari 2024   21:49 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semuanya, kenalin aku Rahmat Novriyandy Ramadhan, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan 2022. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti organisasi Intra Kampus. organisasi ini berdiri dibawah naungan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi, yaitu IKOM RADIO Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. IKOM RADIO ini sendiri merupakan organisasi Badan Semi Otonom (BSO) yang beroperasi dibawah naungan Korps Mahasiswa Ilmu komunikasi. IKOM RADIO adalah radio komunitas yang berada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dibawah naungan Ilmu Komunikasi.

Awalnya aku mengetahui adanya organisasi ini ketika kakak saya memberitahukan bahwa jika saya ingin mengikuti kegiatan UKM atau organisasi, ia menyarankan buat ikut bergabung Bersama IKOM RADIO, mengapa? Karena kebetulan kakak saya punya kenalan teman disana. Temannya mengatakan kalo di IKOM RADIO itu seru dan menyenangkan. Anggota – anggotanya baik dan ceria, Have Fun, dan lain - lain. Akhirnya pada tahun 2022 aku mencoba bergabung Bersama IKOM RADIO ini. Aku awalnya pesimis ga keterima karena skill ku yang masih terlalu biasa, yaitu Cuma bisa ngedit Audio Visual. Namun aku tidak menyangka bahwa aku keterima di IKOM RADIO, apalagi aku keterimanya di divisi pilihanku, yaitu Divisi Produksi.

Divisi Produksi merupakan salah satu divisi yang menjadi jantung dari IKOM RADIO selain divisi Program dan Media Creative. Didivisi ini kita diajarin cara memproduksi ILM (Iklan Layanan Masyarakat), Program Pengenalan Siaran, dan terkadan kita mengisi Voice Over. Selain itu, divisi Produksi juga memproduksi konten untuk di platform Youtube, Spotify, IG, dan TikTok. Dari pengalaman ku sendiri, disini aku diajarin bikin RE (Radio Exposure) dan PSA (Public Service Annoucement). Mulai dari Brainstorming ide, pembuatan naskah, mencari talent dan menjadi produser dalam pembuata RE dan PSA. Tidak hanya itu, setelah memproduksi, masih ada sesi pengeditan, disinilah letak serunya.

Mengapa demikian? Karena dalam pengeditan audio, jujur ini merupakan pengalaman pertamaku di bidang pengeditan, karena selama ini aku hanya bisa mengedit Audio Visual saja. Dari sini aku merasa tertantang untuk mengedit audio iklan, dan ternyata tidak semudah yang aku kira, kupikir ini sama saja seperti mengedit AudioVisual, namun bedanya adalah untuk pengeditan Audio kita harus menyiapkan banyak bahan element untuk pengeditan iklan audio, tidak seperti AudioVisual yang biasanya di aplikasinya sudah disediakan template. Tetapi untungnya aku diajari sama kakak tingkatku. Ia mengajari ku dari nol, sampai aku bisa beradaptasi sama pengeditan Audio.

Namun tidak selamanya kita senang mengedit, editor memiliki musuh terbesarnya, yaitu Mood. Yup betul, mood, karena Kembali lagi, kita mau ngedit itu harus ada niat terlebih dahulu, jika tidak, kita tetap bisa ngedit, namun hasilnya tidak maksimal. Itulah masalah yang sekarang aku hadapi. Aku dihadapkan oleh mood ku yang terkadang tidak jelas, kadang aku malas-malasan, kadang akum au niat untuk ngedit. Dan itu ternyata menghambat program kerja divisiku sendiri, yang akhirnya pada periode sebelumnya, banyak program kerjaku yang tidak terlaksana.

Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi lagi pada periodeku sekarang. Diperiodeku ini aku sudah menjabat sebagai Kepala Divisi Produksi. Alasan aku menjadi kepala divisi sebetulnya bukan karena keinginanku, tetapi aku terpaksa karena banyak temanku diproduksi yang keluar dari IKOM RADIO, karena meraka merasa tidak ada gunanya disini. Menurutku itu hanya alasan yang tidak masuk akal saja, aku yakin mereka hanya ingin bersantai – santai saja, dan tidak mau disuruh – suruh. Dan sekarang, disini aku bertekad buat membawa nama divisiku Kembali menjadi divisi yang menggambarkan jiwanya Radio.

Begitulah teman-teman pengalamanku mengikuti organisasi Badan Semi Otonom, IKOM RADIO UMY sampai sekarang. Aku hanya berharap teman – teman bisa mengambil hikmahnya dari cerita pengalamanku diatas. Buat teman – teman yang masih mengikuti UKM atau Organisasi apapun itu, tetap semangat menjalaninya, karena ini juga bisa berguna bagi kalian kedepannya. Sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun