Sejak mencuatkan skandal dana di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Tadulako. Salah satu pengajar di Untad. Prof. Dr. Marhawati disebut-sebut sebagai orang yang membocorkan dugaan korupsi ditubuh Rektorat Untad.
Tak ayal, tuduhan itu membuat Marhawati gerah, Tidak sedikit Ia mendapat teror, ancaman dalam bentuk pesan gelap yang dikirim orang tidak dikenal melalui telefon genggamnya.
Marhawati mengaku telah menerima sejumlah pesan yang berkaitan dengan dugaan korupsi dana FKIK yang saat ini telah dilaporkan ke KPK oleh Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI (LPPN RI).
Menurutnya, beberapa pesan tersebut mengatakan, bahwa dirinyalah yang telah menyerahkan data-data dugaan korupsi dana sebesar 40 miliar ke LPPN RI.
“Ada beberapa sms yang masuk tanpa nama, saya tidak mau balas. Tapi kalau sms yang melampirkan nama saya balas. Saya heran, ada yang sms mengatakan kalau saya yang menyerahkan data untuk dilaporkan, sementara saya sendiri juga dilaporkan,” ungkap mantan Ketua Yayasan Orang Tua Mahasiswa atau Potma tersebut.
Ia juga membenarkan, bahwa laporan yang disampaikan LPPN RI ke KPK terkait dugaan korupsi dana Untad yang melibatkan Rektor tidak ada sangkut pautnya dengan suksesi Rektor yang tidak lama lagi.
Bahkan menurutnya, dirinya yang juga masuk dalam daftar nama yang dilaporan ke KPK itu tidak pernah dikonfirmasi sebelumnya oleh LPPN RI, hingga dirinya mengaku, sangat terkejut ketika mendapatkan informasi telah dilaporkan ke KPK.
“Saya kaget saat baca informasi itu, bapak (suami Marhawati yang juga merupakan civitas Untad) sangat kaget kenapa tiba tiba saya sudah dilaporkan ke KPK. Jadi kalau ada yang mengatakan saya yang lapor, tidak mungkinlah. Bagaimana yang melapor juga jadi terlapor, jadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan suksesi. suksesi sih suksesi, tapi dengan cara-cara yang benar,” tambah Marhawati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H