Masikah TADULAKO namanya ????. Sikap bangga akan Keutamaan yang seharusnya tercermin dari institusi pendidikan bernama Universitas Tadulako kini telah bergeser menjadi rasa malu. ( Palu, Sulawesi Tengah, 16 september 2014 )
Universitas Tadulako, ialah salah satu perguruan tinggi negeri di sulawesi tengah, berdiri sejak tahun 1963-1966 (status swasta ), kemudian beralih menjadi negeri dengan status cabang UNHAS pada tahun 1966-1981, dan sejak tahun 1981 setelah melalui perjalanan dan perjuangan panjang selama 15 tahun dengan status cabang, serta berbagai pengalaman dan penyesuaian sistem pendidikan tinggi nasional, maka masyarakat sulawesi tengah mendapat kehormatan untuk membentuk satu wadah universitas negeri yang berdiri sendiri dengan nama UNIVERSITAS TADULAKO (UNTAD) sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14 Agustus 1981. ( Sumber http://www.untad.8m.com/sekilas.htm )
Asal Nama TADULAKO
Tadulako secara konkret berarti pemimpin, dan menurut sifatnya berarti keutamaan. Dengan demikian tadulako adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan (adil, bijaksana, jujur, cerdas, berani, bersemangat, pengayom, pembela kebenaran).
Pemberian nama tadulako bagi universitas ini dimaksudkan oleh para pendirinya agar Universitas Tadulako menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Demikian kuatnya keinginan para pemuka masyarakat di daerah ini, yang memulai kerja kerasnya dengan meletakkan langkah-langkah ke arah terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah, malalui terbentuknya sebuah universitas. Nama-nama pemuka masyarakat perintis pendiri Universitas Tadulako, tetap tercatat dengan baik untuk selalu diingat serta dihargai pada setiap peristiwa dalam kehidupan Universitas ini, kini dan akan datang.
Skandal Korupsi Dana Potma kedokteran UNTAD ( 40 M )
Kasus ini menjadi begitu hangat dibicarakan beberapa pekan ini di kampus tadulako, skandal dugaan korupsi yang melibatkan 3 Guru Besar dilingkungan Universitas Tadulako ini (termasuk REKTOR UNTAD) rupanya banyak menyita ruang ruang diskusi mahasiswa tadulako. Bagaimana tidak, 40 M dana POTMA (persatuan orangtua mahasiswa) fakultas kedokteran UNTAD diduga kuat mengalir ke Rekening Pribadi Rektor Universitas Tadulako Prof Dr Ir Moh Basir SE MS, bahkan kasus ini telah resmi di laporkan oleh salah satu lembaga penggiat anti korupsi, Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara RI (LPPNRI) ke KPK.
Sekedar flasback, sebelum kasus ini bergulir sampai ke KPK, sebenarnya kasus ini telah ditangani oleh KEJARI SULTENG, tetapi entah dengan alasan apa, kemudian KEJARI SULTENG tiba-tiba menghentikan kasus ini dengan alasan meberikan ruang kepada Pihak Universitas untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan. Seperti yang dilansir oleh salah satu media lokal SULTENG, Rektor Untad Prof. Muhammad Basir Ciyo memilih untuk menyelesaikan secara kekeluargaan atas kasus dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Potma yang dikembalikan oleh penyelidik Kejari Palu.“Mengenai beberapa pelanggaran seperti yang direkomendasikan oleh Kejari Palu, kami akan mendiskusikannya ditingkat senat Untad bersama dewan pertimbangan dan satuan pengawasan interen,” kata Basir saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/7/2014). Ko kasus korupsi dengan nilai fantastis ( 40 M ) diselesaikan secara kekeluargaan sih ???? ada apa ?????
Masikah Tadulako Namanya ?????
Terlepas dari segala proses hukum yang masih berjalan, kini Iinstitusi pendidikan yang diberi nama TADULAKO (bahasa lokal kaili artinya keutamaan/ pemimpin ) tercoreng nama baiknya karena skandal korupsi dana POTMA KEDOKTERAN UNTAD ini, sebuah ironi yang harus diterima oleh seluruh civitas akademika Universitas Tadulako Palu, mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai, hingga alumni, almamater tadulako seolah terkoyak oleh skandal korupsi ini. Institusi yang diharapkan menjadi garda terdepan, mencetak generasi yang berjiwa bersih dan jauh dari sikap korup, kini justru dirundung skandal korupsi dengan nilai fantastis (40 M ).
Bagi penulis, yang juga sebagai seorang mahasiswa di Universitas Tadulako, skandal ini bukan hanya berimplikasi secara hukum, tetapi juga berimplikasi pada nilai kebanggaan terhadap institusi yang tercinta ini. TADULAKO namanya, yang artinya KEUTAMAAN, tetapi justru hari ini tidak lagi menjadi institusi yang UTAMA, UTAMA dalam segala hal, termasuk UTAMA dalam upaya pemberantasan korupsi. Sikap ketauladanan yang tercermin dari nama TADULAKO rupanya sudah bergeser jauh dari nilai TADULAKO yang semestinya. Sifat kejujuran, amanah, dan jauh dari sikap korup kini hanya tinggal manifestasi semu dari nilai TADULAKO. Sekarang masikah TADULAKO namanya ??????
Akhirnya penulis berharap, agar KPK sebagai institusi yang diamanati oleh negara sebagai lembaga yang berada pada garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, untuk segera memproses dan mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana POTMA Fakultas Kedokteran UNTAD ini, tangkap dan adili semua oknum yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi bernilai fantastis ini (40 M). Jangan biarkan kami ( civitas akademika UNTAD ) berlama-lama dalam menanggung malu karena skandal korupsi ini, sebab kami ( civitas akademika UNTAD ) ingin tetap dalam rasa kebanggan kami sebagai generasi yang TADULAKO ( UTAMA ).