Kau buta....
Senja saat semilir angin berhembus ke bentangan laut
Bukan dermaga  tempat ku berpijak
Hanya sandaran perahu nelayan tempat ku bersandar..
Kau bilang semuanya terus terang
Saya tidak merasakan kita berdua
Hati belum merasakan apa-apa
Bagi ku..
Itu bagi ku..
Mungkin kamu hanya punya mata
Hanya bisa melihat secara tertulis !
Kamu bodoh...
Iyaa... Kamu bodoh...
Sayang...
Kamu tahu apa yang ku ucap untuk pertemuan ini.
Sekarang silahkan pilih dia. Aku tak perduli bahwa kau hanya punya mata, bukan punya hati.
Belum bisa hidup dengan cinta.Â
Cinta hidup ketika hanya ada perasaan di dalamnya. Kau hanya sendiri untuk melakukan semua, di daun keladi ada air yang menetes. "tetapi tetesan itu hanya sekedar menetas". Air tidak singgah, dia hanya sebagai penadah, yang endapatkan genangan hanya tanah....Â
Selalu tanah...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!