Mohon tunggu...
Rahmat Joe
Rahmat Joe Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesional

Organisatoris, penulis, budayawan, pengusaha. "buku adalah jendela dunia, dengan membaca kita memiliki kunci segalanya"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Bodoh

1 September 2019   01:28 Diperbarui: 1 September 2019   02:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau buta....

Senja saat semilir angin berhembus ke bentangan laut

Bukan dermaga  tempat ku berpijak

Hanya sandaran perahu nelayan tempat ku bersandar..

Kau bilang semuanya terus terang

Saya tidak merasakan kita berdua

Hati belum merasakan apa-apa


Bagi ku..

Itu bagi ku..

Mungkin kamu hanya punya mata

Hanya bisa melihat secara tertulis !

Kamu bodoh...

Iyaa... Kamu bodoh...

Sayang...

Kamu tahu apa yang ku ucap untuk pertemuan ini.

Sekarang silahkan pilih dia. Aku tak perduli bahwa kau hanya punya mata, bukan punya hati.

Belum bisa hidup dengan cinta. 

Cinta hidup ketika hanya ada perasaan di dalamnya. Kau hanya sendiri untuk melakukan semua, di daun keladi ada air yang menetes. "tetapi tetesan itu hanya sekedar menetas". Air tidak singgah, dia hanya sebagai penadah, yang endapatkan genangan hanya tanah.... 

Selalu tanah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun