Mohon tunggu...
Rahmat Joe
Rahmat Joe Mohon Tunggu... Jurnalis - Profesional

Organisatoris, penulis, budayawan, pengusaha. "buku adalah jendela dunia, dengan membaca kita memiliki kunci segalanya"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Fiksi

30 Agustus 2019   02:37 Diperbarui: 30 Agustus 2019   02:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta itu fiksi, di hantui, di curangi, tempat berlabuhnya kekecewaan. Cinta itu "berkelakuan hina" di nodai, di sandiwarakan. Yaa...Begitu nyata nya cinta!

Semua di bilang buruk, ketika perjuangan tidak sepadan dengan hasil. Semua di bilang tentang "cinta". Diri cukup sadar untuk melewati kejadian itu. Kau tinggal di rumah yang mewah, hidupmu serba berkecukupan. Mandi di genangan air susu, parfume dari paris. 

Semuanya mewah, sementara aku hanya orang yang tidak memiliki apa-apa. Kerja sebagai buruh kasar. Tidak cocok untuk menggandeng kamu sebagai wanita keturunan kolongmerat. 

Laki-laki apa kamu ? Ucapan itu terus di ucapkan ke arah ku. Kamu tidak sadar ?

Ucapan gadis seperti mu hanya melukai. Aku hanya menjalankan hal yang sudah ada jalannya. Bukan di perbuat, setiap orang berhak merasakan sebuah cinta. Cinta datang dengan sendirinya, hanya harapan yang bisa di gantungkan. Selebihnya aku juga sadar apa yang harus di lakukan. Sebagai orang yang tidak mempunyai apa-apa, aku memang tidak pantas untuk mu.

Lelaki malang seperti aku ini bukan berharap atas balasan cinta yang ada pada hati ku. Hanya merasakan betapa indah jatuh cinta, memikirkan gadis yang di cintai, sepenjang hari menghayal untuk hidup bersama-sama, bertamasya ke taman kota. Hanya kita berdua, semua itu tidak mungkin terjadi. Keadaan membuatku untuk mengurungkan semua mimpiku. Kau orang berada sementara aku hanya orang tak punya.

Cinta membodohkan, andai pada hari itu aku tidak melihat mu. Hari ini mungkin tidak terjadi hal seperti ini. "andai kamu bukan berasal dari orang kaya, alangkah senangnya hatiku untuk bisa sepadan dengan mu dan bisa bersama mu selamanya. 

Aku akan mengurungkan niat ku untuk berharap berdua dengan mu. Sekarang aku akan pergi, jauh dari pandangan mata. Untuk menjauh, mencari kehidupan baru.

Diri terasa hina saat mengalami kesalahan yang paling buruk. Kesalahan di dalam merasakan cinta. Cinta seharusnya memeberikan cerita indah untuk ku, memberikan kenangan manis selama hidup. Bukan memberikan masalah sehingga membuat terasa hina.

"merantau memang salah satu jalan yang baik... Saya bertekad agar suatu saat nanti bisa menjadi orang sukses. 

..To be continued.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun