Mohon tunggu...
Rahmatin Ilmia
Rahmatin Ilmia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Finding Memo: Menemukan Pengalaman dan Kenangan Asistensi Mengajar yang Membentuk Diri

20 Desember 2024   22:57 Diperbarui: 20 Desember 2024   22:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penjemputan Mahasiswa AM (Sumber: pribadi)

Pengalaman mengikuti Asistensi Mengajar (AM) sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan IPA di MTsN 1 Kota Malang pada periode 28 Agustus hingga 6 Desember 2024 menjadi perjalanan yang sarat makna. Aktivitas yang saya jalani selama tepat 100 hari tersebut tidak hanya memperdalam kompetensi saya sebagai calon pendidik, tetapi juga memberikan wawasan luas tentang dunia pendidikan. Hari pertama memasuki lingkungan MTsN 1 Kota Malang, saya merasa campuran antara antusiasme dan keraguan. Sebagai calon pendidik, saya menyadari bahwa teori yang saya pelajari selama kuliah akan diuji dalam praktik nyata di lapangan. Tantangan pertama yang harus saya hadapi adalah bagaimana membangun komunikasi yang efektif dengan siswa dan guru. Namun, perlahan suasana sekolah yang kondusif, dukungan dari guru pembimbing, serta keramahan siswa-siswa membuat saya merasa lebih percaya diri dan siap menjalankan peran saya.


Pengalaman mengajar kelas 9 merupakan tantangan sekaligus kesempatan untuk melihat potensi diri. Siswa kelas 9 menghadapi tekanan akademik, terutama karena mereka bersiap untuk ujian akhir. Hal ini memengaruhi suasana belajar di kelas, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk menjaga motivasi dan fokus mereka. Saya menghadapi tantangan menyusun kegiatan pembelajaran setiap hari yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Persiapan materi tekanan dan listrik tidak hanya melibatkan pemahaman konsep yang mendalam, tetapi juga bagaimana menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan interaktif. Pengalaman ini mengasah kemampuan saya dalam menjelaskan konsep sains secara sederhana, menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, serta membangun suasana kelas yang kondusif untuk belajar.

Foto pembelajaran aktif di kelas (Sumber: pribadi)
Foto pembelajaran aktif di kelas (Sumber: pribadi)

Tugas membuat perangkat pembelajaran seperti modul menjadi bagian penting dalam proses mengajar. Saya merancang modul untuk mendukung pembelajaran yang lebih terstruktur dan mudah dipahami. Selain itu, saya juga menerapkan pembelajaran digital menggunakan Google Sites, PhET, Padlet, dan Wordwall. Media ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada teknologi yang relevan untuk mendukung pembelajaran mandiri. Adapun pada setiap Jumat kami melakukan tugas inventarisasi laboratorium yang membuka wawasan saya tentang pentingnya pengelolaan fasilitas pendidikan. Saya mempelajari cara mencatat, merawat, dan mengatur alatalat laboratorium agar tetap siap digunakan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini menanamkan rasa tanggung jawab dan kecermatan dalam diri saya.

Tidak hanya berfokus pada inovasi metode pengajaran, saya dan kelompok Asistensi Mengajar (AM) IPA juga mengembangkan media pembelajaran berbasis STEM pada materi bidang miring. Edukit STEM yang kami kembangkan dilengkapi dengan handout, manual book, serta LKPD berbasis masalah (PBL). Penggunaan media ini memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, interaktif, dan mampu melatih keterampilan 4C siswa (Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity) yang sangat penting di era 4.0. Lebih dari sekadar pengajaran, program Asistensi Mengajar ini juga melatih kepekaan sosial dan empati saya sebagai calon guru. Interaksi sehari-hari dengan siswa dari berbagai latar belakang mengajarkan saya untuk lebih memahami kebutuhan dan karakteristik individu mereka. Kesabaran, kemampuan mendengar, dan memberikan solusi atas permasalahan belajar siswa menjadi keterampilan yang semakin saya asah selama program ini berlangsung.

Selain tugas akademik, saya juga terlibat dalam berbagai aktivitas administratif, seperti piket di PTSP, Tata Usaha, dan perpustakaan. Melalui kegiatan ini, saya memahami lebih dalam bagaimana sistem birokrasi sekolah berjalan dan pentingnya peran setiap komponen administrasi dalam mendukung keberlangsungan pendidikan. Setiap pagi, kami bersama guru lain menyambut siswa dengan salam. Aktivitas sederhana ini menciptakan hubungan yang erat antara guru dan siswa, serta membangun suasana positif sebelum pembelajaran dimulai. Selain itu, saya juga bertugas piket dalam pelaksanaan salat duha dan zuhurasar. Kegiatan ini menanamkan nilainilai spiritual dan kedisiplinan, baik bagi siswa maupun diri saya sendiri. Selama periode AM, saya dan rekanrekan juga berkesempatan membantu sekolah dalam beberapa kegiatan besar, seperti peringatan Hari Santri, Hari Pahlawan, dan Hari Guru. Dalam peringatan Hari Santri, kami berpartisipasi dalam mengkoordinasikan lombalomba Islami seperti sholawat, puisi, bernyanyi nuansa islami, dan sebagainya. Adapun pada Hari Guru, kami berkolaborasi dengan siswa untuk membuat persembahan kreatif sebagai bentuk apresiasi terhadap para pendidik khususnya guru di MTsN 1 Kota Malang.

Foto perayaan hari guru (Sumber: pribadi)
Foto perayaan hari guru (Sumber: pribadi)

Pada akhirnya, pengalaman 100 hari di MTsN 1 Kota Malang tak hanya menjadi bagian dari kewajiban akademik, melainkan sebuah kenangan yang membentuk diri saya sebagai calon pendidik. Setiap momen, mulai dari tantangan, keberhasilan, hingga refleksi dari kesalahan, menjadi pembelajaran berharga untuk perjalanan saya ke depan. Program Asistensi Mengajar ini telah memperkaya perspektif saya tentang arti guru yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pembimbing, fasilitator, dan inspirator bagi generasi masa depan. Saya percaya bahwa pengalaman ini akan selalu menjadi fondasi kuat dalam perjalanan profesional saya di dunia pendidikan. Sebagaimana saya belajar dari siswa dan rekan pendidik di MTsN 1 Kota Malang, saya berharap suatu hari nanti saya dapat menginspirasi siswa saya untuk terus belajar, tumbuh, dan menjadi pribadi yang baik.

Pengalaman AM di MTsN 1 Kota Malang memberikan kesan yang mendalam. Setiap aktivitas, mulai dari mengajar hingga tugas administrative tak terkecuali perayaan hari besar, memberikan pelajaran berharga yang tidak hanya relevan untuk profesi saya, tetapi juga untuk pengembangan diri. Saya belajar bahwa menjadi pendidik tidak hanya tentang menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk karakter, menjalin hubungan harmonis, dan memberi makna dalam setiap kegiatan. MTsN 1 Kota Malang menjadi tempat di mana saya tidak hanya berkontribusi, tetapi juga tumbuh dan belajar. Pengalaman ini mempertegas komitmen saya untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan menjadi pendidik yang menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun