Mohon tunggu...
Rahmatiana Azizatun Nisa
Rahmatiana Azizatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bedah lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Jadinya Kita Hanya Menjadi Orang Biasa Saja?

19 September 2023   13:14 Diperbarui: 19 September 2023   13:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekhawatiran ini sering muncul di benak masing-masing. Bahkan tradisi orang-orang dahulu berpikir untuk menjadi orang, harus luar biasa padahal nyatanya tidak semua manusia mempunyai takdir itu. Hal ini terkadang orang dewasa sangat cemas akan masa depannya. Seni kehidupan sosial media sangat memperlihatkan dalam segi karir, kesuksesan, pencapaian, dan kehidupan yang biasa-biasa saja.

Apa jadinya jika kita hanya menjadi orang biasa saja?

Nyatanya kehidupan seseorang sangat tidak dinamis. Kita akan selalu bisa jadi apa-apa dan pasti akan jadi apa-apa untuk seseorang. Sebab pada dasarnya seseorang bisa sangat berarti pada apa saja, tergantung dari kacamata yang akan kita lihat.

Seseorang yang bekerja kantoran, yang terlihat sangat membosankan serta menghabiskan hampir separuh umur hidupnya untuk bekerja disana. Hal ini bisa berhasil menghidupkan keluarga kecil untuk setiap harinya, menyekolahkan anaknya sampai sarjana sukses, punya rumah yang teduh dan kendaraan yang nyaman walaupun sederhana tapi bermakna.

Mahasiswa akhir yang sibuk dengan skripsi atau jurnalnya, serta rapat-rapat yang sebanding padatnya dengan anggota DPR. Dibandingkan beberapa tahun silam yang bermuara dengan PR, Belajar Sistem Kebut Semalam, serta percintaan monyet di masa remaja bahkan kita bisa menjadi orang. Masih ada sekian banyaknya perumpamaan yang tidak bisa dijabarkan serta di telusuri satu-satu untuk menjadi bukti kalau kita bisa jadi seseorang.

Menjadi seseorang tidak hanya semerta merta punya jabatan berarti yang tinggi, dikagumi segala isi bumi dan planet, punya pengikut yang banyak yang jumlahnya lebih dari harga kopi, atau punya harta seluas samudera. Seseorang yang cukup berarti masih mau bertahan untuk diri sendiri dan orang terdekat untuk menjadi lebih baik di esok harinya, jadi berarti atau ada buat orang tersayang. Mempunyai mimpi dan harapan di benak sendiri walaupun hanya sederhana untuk diri sendiri.

Saya, kamu, dan kita lebih dari yang kita pikir selama ini, kita akan menjadi dan sudah jadi seseorang yang cukup dalam artiannya paling tepat dari mana kacamata yang kita maknai. Maka, hari ini, besok hingga seterusnya mari berprasangka baik pada sang pemberi hidup, bersyukurlah dan berterimakasih pada diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun