Mohon tunggu...
Healthy

Kesejahteraan di Balik Sifat Manusia

16 November 2018   11:58 Diperbarui: 16 November 2018   12:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kita ketahui, bahwa  di indonesia banyak memiliki masalah. Entah itu masalah Sosial dan budaya yang meliputi kemiskinan, korupsi, penegakan hukum yang lemah, pengelolaan sumber daya alam, narkoba dan rokok, serta fasilitas kesehatan yang kurang dan mahal.

Di angkat dari masalah kesehatan yang mahal, banyak kita lihat Rakyat miskin seringkali kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan yang memadai. Terutama mereka yang tinggal di daerah tertinggal. Mereka harus berjalan berpuluh-puluh kilometer hanya untuk pergi ke puskesmas terdekat. Sedangkan mereka yang tinggal di kota dikeluhkan dengan biaya rumah sakit yang sangat mahal. Namun keberadaan BPJS Kesehatan sudah sangat membantu masyarakat untuk meringankan biaya pengobatan.

Namun ada pandangan-pandangan yang kurang enak atas adanya BPJS itu sendiri. Paradigma masyarakat yang minim akan pendidikan tentang BPJS yakni tidak adanya keadilan antara orang mampu dan kurang mampu. Mereka berfikir untuk orang yang mampu selalu dapat yang lebih bagus ketika di rumah sakit ketimbang orang yang kurang mampu. Padahal tanpa di sadari, mereka hanya memiliki sifat iri.

Bukan menteri kesehatan memilih memilah siapa yang harus dapat jaminan kesehatan yang enak dan tidak enak. Tapi mereka bayar sesuai kemampuannya sehingga mereka mendapatkan jaminan lebih enak di rumah sakit. Masalah kesehatan yang timbul tentang jaminan itu hanya sebuah masalah sifat manusia yang tidak mau merubah nasib. Indonesia itu sendiri banyak memiliki peluang untuk jadi orang mampu. Hanya saja banyak yang tidak memampui diri mereka sendiri untuk jadi orang mampu. Siapa yang kuat dia yang menang, siapa yang berusaha dia yang sukses!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun