Mohon tunggu...
rahmat hidayat
rahmat hidayat Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA KKN KOLABORATIF

MAHASISWA KKN POSKO 152

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pengembangan Potensi Limbah Kulit Kopi Menjadi Pupuk Organik oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif Se-Jember

29 Juli 2022   13:35 Diperbarui: 29 Juli 2022   13:39 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Badean adalah Desa yang berada dikawasan Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember dengan tata letak kondisi lingkungan pegunungan. Letak Desa Badean berada di ketinggian maka dari itu hal ini menjadi potensi besar bagi masyarakat yang tinggal di Desa Dadean untuk budidaya tanaman kopi. 

Sudah sejak lama penduduk yang tinggal di Desa Badean telah menanam tanaman kopi, bahkan tanaman kopi yang dimiliki oleh Desa Badean sudah menjadi ciri khas khusus Desa Badean, bahkan tidak tanggung-tanggung kopi Desa Badean dijual di luar kota khususnya Kota Malang dan Kabupaten Malang.

dokpri
dokpri

Jenis kopi yang dimiliki oleh Desa Badean ini adalah jenis kopi robusta. Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24 C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Sedangkan dalam segi rasa kopi robusta cenderung memiliki rasa yang mirip dengan jenis kacang-kacangan, lebih pahit, dan kasar.

Lahan Budidaya tanaman kopi di Desa Badean sangatlah luas, sehingga hal ini akan menambah hasil biji kopi yang ada di Desa Badean setiap tahunnya. Banyaknya produksi biji kopi setiap tahunnya, maka secara otomatis limbah kulit kopi juga akan semakin banyak. 

Banyaknya limbah kulit kopi yang ada Desa Badean, membuat kita sebagai mahasiswa KKN kolaboratif menciptakan suatu inovasi yang yang cukup baik untuk mewujudkan sektor pertanian berkelanjutan dengan cara memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik limbah kulit kopi.

dokpri
dokpri

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pupuk organik diartikan sebagai zat hara tanaman yang berasal dari bahan organik. 

Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit kopi yang akan dijadikan pupuk organik maka diharapkan petani yang ada didesa badean mengurangi pembelian dan penggunaan pupuk kimia agar lingkungan tetep keberlanjutan dan dapat ditanami oleh tanaman  pangan setiap tahunnya. Selain itu tujuan dari diadakannya program pemanfaatan limbah kuli kopi yang dijadikan sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik ini adalah agar pengeluaran petani dalam membeli pupuk kimia semakin berkurang.

dokpri
dokpri

Mahasiswa KKN kolaboratif posko 152 terdiri dari 11 anggota dari 5 perguruan tingga yang ada di jember, diantara adalah Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah j, STIE Mandala, Drs Soebandi, dan IAI Alqodiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun