Kabupaten Subang langsung meriah saat menyambut kedatangan rombongan SBY Tour De Jabar. Masyarakat berdiri di depan rumahnya, melambai dan mengabadikan kedatangan rombongan Ketua Umum DPP Partai Demorat SBY dengan kamera smartphone-nya. Bahkan ada seorang ibu yang menangis haru sembari memeluk SBY
Kehangatan sambutan ini semakin meriah berkat antusiasme masyarakat yang menanti kedatangan SBY di Pasar Segalaherang. Bukan hanya para pedagang pasar, tetapi seribuan masyarakat dari pelosok Subang juga tumplek ruah di lokasi acara.
Saking penuhnya hingga tenda-tenda yang tegak di alun-alun pasar tak mencukupi jumlah massa. Bahkan saat hujan deras mengguyur, massa tidak bergeming. Mereka memilih tetap mengikuti acara kendati harus berteduh di emperan toko-toko dan sedikit-banyaknya diguyur hujan lebat.
Saat rombongan sampai, massa langsung mengelu-elukan SBY. Mereka berebut menyapa, bersalaman dan berfoto dengan SBY dan rombongan. Mereka mendokumentasikan senyum ramah SBY dari segala penjuru, bahkan dari balik tenda panggung. Teriakan "Hidup SBY!" bertalu-talu tak henti-hentinya. Keriuhan itu baru mereda saat shalawat badar didendangkan sebagai penyambutan bagi rombongan.
SBY mendengar aspirasi dari pedagang pasar dan masyarakat Subang. Dalam dialog itu, SBY banyak bicara tentang pasar titik bangkit ekonomi kecil, himbauan bagi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat bawah.
Untuk tahu bagaimana suasana di TKP, silakan buka video yang diunggah oleh Boyke Novrizon di akun Twitter @boyke_novrizoni di sini
Dalam keriuhan itu, saya memutuskan melipir ke bagian ibu-ibu yang baru tampak begitu gembira. Rupanya mereka berhasil berfoto dengan SBY. Anak-anak balita mereka sengaja dibawa agar bisa bersalaman atau minimal mendapat usapan sayang nan tulus dari SBY.
"SBY ramah sama anak-anak, ketemu langsung disalamin. Begitu harusnya pemimpin," kata ibu Fadlan, seorang pedagang pasar, yang disambut kompak setuju oleh rekan-rekannya.
Ketika saya bertanya kepada para remaja yang berhimpun di emperen toko, mereka kompak menjawab kagum dengan keramahan dan kesantunan SBY. "Pemimpin yang berwibawa!", aku mereka. Lalu mereka bercerita perihal Politeknik Negeri Subang yang diresmikan oleh SBY pada tahun 2004.
Pak Wawan (62 tahun), mengaku bersyukur dengan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan masa pemerintahan SBY. Para pedagang pasar Segalaherang banyak yang terbantu oleh program pembiayaan untuk masyarakat kecil itu.
Bahkan ada juga yang masyarakat yang ingat kedatangan SBY ke Subang pada tahun 2008. "Acara Pekan Padi Nasional, kalau gak salah," kata Iwan yang mengeluhkan kenaikan harga-harga sembako belakangan ini.
Iwan tidak salah. Pada tahun 2008 itu, SBY memang membuka Pekan Padi Nasional III. Waktu itu, SBY memperkenalkan padi varietas baru yang bisa meningkatkan produksi para petani. Waktu itu, SBY juga meresmikan laboratorium analisis flavor beras Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang yang sampai sekarang masih menghasilkan beragam produk padi unggulan.
Antusiasme masyarakat ini membuat saya berpikir wajar saja apabila SBY menang telak di Subang saat Pilpres 2009. Dalam Pilpres itu SBY meraup sekitar 54% suara pemilih Subang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H