Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Resiko Beda Tipis antara Hidup dan Mati, Panjat Tebing Perlu Ilmu dan Keahlian

25 Juli 2016   15:00 Diperbarui: 25 Juli 2016   16:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panjat Tebing di Citatah 125, Padalarang (Foto by Hadi)

Begitulah inti pengarahan Tedi Ixdiana selaku kepala sekolah saat memberikan materi pengenalan kepada siswa Sekolah Panjat Tebing Merah Putih Angkatan 71. Sekolah dan pelatihan khusus mengenai pengenalan panjat tebing yang di selenggarakan hari jumat hingga minggu (22 - 24 July 2016) kemarin bertempat di Tebing Citatah 125, Padalarang.

Menariknya, pelatihan yang diiikuti oleh 65 orang terdiri dari berbagai daerah. Selain Jakarta dan Bandung, peserta juga berasal dari Jogjakarta, Sukabumi, Pekanbaru hingga Palembang. Antusias peserta untuk mengenal salah satu jenis petualangan ekstrim itu sangat tinggi. Terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ataupun semangat pantang menyerah untuk menggali ilmu panjat tebing tak surut meskipun dalam siraman hujan kerap mengguyur.

Peserta Sekolah Panjat Tebing Merah Putih Angkatan 71 (Foto by Hadi)
Peserta Sekolah Panjat Tebing Merah Putih Angkatan 71 (Foto by Hadi)
Berbagai materi dibawakan oleh instruktur berpengalaman yang dikomandani Tedi Ixdiana. Mulai dari materi dasar semisal mengenai pengenalan alat, jenis-jenis panjat tebing hingga ke teknis dasar pemanjatan.  Top Rope and Leading Climbing, Ascending and Descending, Single Rope Technique (SRT) dan Topping Out at the Anchor adalah sebagian materi yang di ajarkan baik di kelas maupun praktek langsung di lapangan. Ditambah lagi, peserta juga dibekali dengan ilmu penyelamatan diri di ketinggian atau lebih dikenal dengan istilah Vertical Rescue (VR).  

Pemasangan Tripod dalam pengenalan materi Vertical Rescue (Foto by Hadi)
Pemasangan Tripod dalam pengenalan materi Vertical Rescue (Foto by Hadi)
Materi Vertical Rescue (Foto by Hadi)
Materi Vertical Rescue (Foto by Hadi)
Tak dapat dipungkiri bahwa animo masyarakat khususnya generasi muda ke dunia petualangan dan traveling beberapa tahun belakangan ini sedang jadi trend. Tentunya tak lepas dari peran sosial media dan media massa. Pesona panorama dan keindahan alam yang berseliweran di televisi serta sosmed laksana obat bius yang menghipnotis setiap orang untuk selalu ber-petualang dengan hasil foto-foto yang indah. Tak ada yang salah, itu hak setiap orang selama mereka bisa melakukannya.

Materi Single Rope Technique (SRT)
Materi Single Rope Technique (SRT)
Materi Pemanjatan (Foto by Hadi)
Materi Pemanjatan (Foto by Hadi)
Namun sayangnya, tak semua orang menyadari bahwa foto-foto menarik dan (terlihat) heroik di sosmed dan media massa tak hanya membutuhkan dana , kesempatan dan keberuntungan.  Beberapa petualangan membutuhkan keahlian, setidaknya pengetahuan dan pengenalan dasar. Hal itulah yang dilakukan oleh Sekolah Panjat Tebing Merah Putih untuk memberikan pengetahuan dan pengenalan dasar panjat tebing. Khususnya bagi peminat akitifitas yang bisa memacu dan memicu adrenalin ini.

Tedi Ixdiana sedang memberikan materi Pengenalan Dasar Panjat Tebing (Foto by Hadi)
Tedi Ixdiana sedang memberikan materi Pengenalan Dasar Panjat Tebing (Foto by Hadi)
Tedi (Kepala Sekolah SPTMP) sedang berbincang dengan para instruktur
Tedi (Kepala Sekolah SPTMP) sedang berbincang dengan para instruktur
Sekolah yang sudah digelar di berbagai daerah di Indonesia ini juga dimaksudkan untuk mewujudkan obsesi  Gerakan 1 juta Pemanjat Tebing untuk Indonesia. Seperti di jelaskan Kang Tedi, “ Yang penting di sini bukan mengenai angka 1 juta-nya secara matematika, yang lebih penting adalah bagaimana memasyarakatkan panjat tebing ke masyarakat Indonesia”. Ditambahkan pula bahwa selama ini panjat tebing hanya dikenal sebagai aktifitas untuk para petualang atau pencinta alam. Padahal sebenarnya konsep panjat tebing jauh lebih luas. Panjat Tebing tak mengenal batasan usia atau kalangan.  Aktifitas ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki ‘passion’ untuk mendalaminya dan bukan sekedar ingin mendapatkan foto ‘alay’ untuk di upload di sosmed. Aktifitas ini membutuhkan pengetahuan dan keahlian agar bisa melakukannya dengan aman, nyaman dan tentunya fun. Faktor Semangat dan keselamatan adalah harga mati yang tak dapat di tawar.

Peserta SPTMP Angkatan 71 (Foto by Hadi)
Peserta SPTMP Angkatan 71 (Foto by Hadi)
Sukses terus untuk Sekolah Panjat Tebing Merah Putih, mari terus kobarkan semangat untuk berbuat sesuatu demi Merah Putih dan Indonesia. Salam Ekspedisi!

Foto Bersama di akhir pelatihan (Foto By Deden Wahyudin)
Foto Bersama di akhir pelatihan (Foto By Deden Wahyudin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun