Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Myanmar, Negeri Paling Dermawan di Dunia

22 November 2014   01:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_336946" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Shwe Dagon Pagoda, Land Mark Myanmar"][/caption]

Sebuah hasil survey yang dilakukan oleh Charitable Aid Foundation America (CAF) menyebutkan bahwa Myanmar dan Amerika Serikat adalah Negara yang paling dermawan di dunia yang masuk dalam daftar The 2014 World Giving Index. Survey yang dilakukan di 135 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang dalam daftar ini berada di posisi 13 di bawah Malaysia, Belanda, Australia dan Negara-negara lainnya. Dalam survey ini disampaikan bahwa lebih dari 91% penduduk myanmar terbiasa menyumbang. Luar biasa!

Entah bagaimana proses survey itu dilakukan tapi pengalaman selama berada hampir 2 bulan di ranah Golden Land ini sepertinya memberikan gambaran bahwa hasil survey itu benar adanya.  Hampir setiap pagi dalam perjalanan ke kantor maupun ke lokasi kerja yang letaknya cukup jauh dari hotel tempatku menginap aku melihat barisan Monk (biarawan) membawa alat berupa mangkok atau rantang untuk menerima sumbangan dari penduduk. Selama ini yang aku lihat, bukan para monk itu yang menyambangi rumah-rumah namun  penduduk yang menunggui mereka di pinggir jalan untuk memberikan sumbangan baik berupa makanan maupun uang.

[caption id="attachment_336947" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Monk di Kota Yangon"]

14165683451682485444
14165683451682485444
[/caption]

Begitu pula jika ada peminta sumbangan yang menyambangi beberapa tempat usaha juga selalu di berikan sumbangan ala kadarnya. Perlu di catat bahwa peminta sumbangan di negeri ini tidak berupa pengemis dengan berbagai macam ‘wardrobe’ untuk membuat orang iba.  Demikian juga saat usai melaksanakan shalat jumat di beberapa masjid di Kota Yangon, aku menyaksikan beberapa Jemaah masjid membagi-bagikan sumbangan kepada beberapa orang yang berkumpul di sekitar pintu keluar masjid, hampir sama seperti di Indonesia hanya bedanya di sini peminta sumbangan itu sama sekali tak bersuara, dan pemberi sumbangan dengan sukarela memberikan lembaran-lembaran kyats (mata uang Myanmar) kepada barisan orang-orang yang membutuhkan.

[caption id="attachment_336948" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Salah Satu Sudut Kota Yangon di Malam Hari"]

14165683991385410376
14165683991385410376
[/caption]

Walaupun tidak di support dengan data, berdasarkan percakapanku dengan beberapa orang asli Myanmar yang bekerja di sini bahwa tingkat pendapatan penduduk Myanmar masih sangat rendah di bandingkan Indonesia atau beberapa negara-negara lain di ASEAN. Sekedar gambaran saja bahwa gaji seorang bellboy di sebuah hotel  tempat aku menginap sebesar 90.000 kyats  atau sekitar 1.1 juta rupiah per bulan. Anggap saja itu upah minimum yang diterima buruh.  Bahkan untuk seorang polisi di negeri ini  di gaji sebesar USD100 – 150 per bulan!

[caption id="attachment_336950" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Harga BBM di Yangon, Myanmar"]

1416568464688908736
1416568464688908736
[/caption]

Walaupun dengan kondisi pendapatan per kapita yang terbilang rendah, BBM di negeri ini tak di subsidi. Kelas premium dan solar di jual di level  KS940 dan KS980 atau setara Rp. 11.280 dan Rp.11.760.  Mungkin bisa di bayangkan betapa semakin ‘sulitnya’ kondisi perekonomian masyarakat kelas bawah di tempat ini.  Tapi tidak juga. Pemerintah memberikan subsidi kepada rakyat khususnya kelas bawah dengan menyalurkan subsidi di bidang kesehatan dengan berobat di rumah sakit dengan gratis, harga karcis kereta api yang melayani rute berkeliling kota yangon sangat murah, dll.

[caption id="attachment_336951" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Sebuah sudut kota Yangon"]

14165685241499384840
14165685241499384840
[/caption]

Walaupun dengan segala keterbatasan dan kesulitan ekonomi yang menimpa penduduk negeri ini tak menghalangi mereka untuk beramal dan memberikan sumbangan kepada saudara-saudara mereka yang membutuhkan. Tak heran jika  CAF menempatkan Myanmar di posisi puncak sebagai The 2014 World Giving Index. Berikut urutan  lengkap hasil surveynya berdasarkan data

Top 20 countries in World Giving Index

1. Myanmar and United States of America

3. Canada

4. Ireland

5. New Zealand

6. Australia

7. Malaysia

8. United Kingdom

9. Sri Lanka

10. Trinidad and Tobago

11. Bhutan

12. Netherlands

13. Indonesia

14. Iceland

15. Kenya

16. Malta

17. Austria

18. Denmark

19. Iran

20. Jamaica

[caption id="attachment_336952" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Salah Satu Sudut Kota Yangon"]

1416568564152055144
1416568564152055144
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun