Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Halloween Party, Pesta Pengusir Hantu di Bali

1 November 2015   22:36 Diperbarui: 1 November 2015   22:36 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin hanya sebagian yang tahu bahwa semalam telah berlangsung sebuah pesta yang di rayakan di beberapa belahan dunia termasuk di Indonesia, Halloween. Pesta dengan ciri khas dimana orang-orang yang merayakannya di wajibkan menggunakan kostum serta dandanan yang menyeramkan.

Setelah membuka beberapa referensi di internet, aku mendapat gambaran tentang asal muasal penyelenggaraan pesta yang diperingati setiap tanggal 31 oktober itu. Pesta yang konon mulai ada sejak 2000 tahun lalu itu adalah pesta menyambut tahun baru yang jatuh pada tanggal 1 November kaum Samhain atau The Celts yang hidup di Irlandia, Inggris dan Perancis bagian utara. Kaum The Celts merayakan tahun baru di hari yang dianggap berakhirnya musim panas yang akan berganti dengan musim dingin. Konon di era itu, di setiap musim dingin akan banyak orang yang meninggal dunia.  Jadilah dianggap bahwa di malam tahun baru itu adalah kembalinya hantu orang-orang yang sudah meninggal ke bumi dan akan ‘mengajak’ orang yang masih hidup bersama mereka. Oleh karenanya di malam itu hampir semua masyarakat Samhain meninggalkan rumah. Mereka berkumpul di luar rumah sambil membuat api unggun. Untuk mengelabui para  hantu, mereka menggunakan kostum  mirip hantu atau setan saat berjalan meninggalkan rumah. Sejak saat itulah Halloween dilakukan secara rutin dan akhirnya berkembang menjadi sebuah pesta.

Di beberapa negara, pesta Halloween rutin dilaksanakan di setiap tahunnya. Seperti pesta-pesta lainnya, Halloween akhirnya di giring ke dunia bisnis. Jika di hari Valentine semua barang berwarna pink, bunga mawar dan coklat habis di borong oleh khususnya kaum muda yang merayakannya, untuk Halloween barang yang diburu adalah permen, labu yang menjadi ikon dan tentunya pernak-pernik kostum yang menyeramkan.

Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun belum se-populer Valentine, perayaan Halloween sudah dilaksanakan di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah di Bali. Pulau Dewata ini tergolong cukup ‘heboh’ merayakan Halloween. Sejak menjejakkan kaki di terminal kedatangan Airport Ngurah Rai nan megah itu, pernak-pernik Halloween sudah terpasang di beberapa sudut. Mulai dari kelelawar buatan yang dipasang menggantung di beberapa plafon, labu yang berisi lampu menyala di dalamnya serta beberapa patung ‘hantu’ dan objek menyeramkan lainnya.

Bukan hanya di Airport, di beberapa hotel memasang benda-benda bertemakan Halloween di hampir setiap sudut. Sebut saja Hotel Kuta Paradiso yang berlokasi di bibir Pantai Kuta tempatku menginap berhias kelelawar, tarantula hingga manusia mummy yang berbalut kain perban. Tak heran karena sebagai pulau dengan pendapatan utama dari pariwisata, hal itu bisa dijadikan sebagai pendukung bisnis kepariwisataan di Pulau Dewata itu.

Saat melintas di jalan- jalan utama Kuta sabtu malam kemarin, suasana perayaan Halloween semakin terasa. Ratusan mobil harus rela antri hingga berjam-jam lamanya saat melintas di jalan Legian karena beberapa clubbers meluber hingga ke jalan. Bukan hanya di Legian tapi juga terjadi di Seputaran Seminyak, Kuta Sunset Road hingga ke jalan Kartika Plaza yang  dipenuhi jejeran bar dan klub malam. Turis asing maupun domestik terlihat asyik berpesta di beberapa club malam dan ada pula yang berseliweran di pinggir jalan dengan dandanan nyentrik nan menyeramkan. Ada yang berdandan seperti mummy, mayat berjalan seperti zombie dan beragam karakter hantu atau setan lainnya. Beberapa diskotik di daerah seminyak malah memutar lagu-lagu yang membuat merinding bagi siapa saja yang mendengarnya.

Meskipun di awal adanya pesta ini hanya dilaksanan dari jam 5 sore hingga jam 7 malam atau tepatnya saat maghrib yang dianggap para hantu dan setan sudah mulai ‘bertugas’ namun saat ini justru pestanya di lakukan saat menjelang tengah malam. Dalam beberapa survey yang dirilis di Eropa dan Amerika, sebagian besar responden menyebutkan bahwa pesta Halloween yang dilaksanakan sekarang ini lebih ke unsur fun-nya. Jadi tak ada hubungannya dengan acara pengusiran hantu yang menjadi maksud awal adanya pesta ‘menyeramkan’ ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun