Mungkin hanya sebagian yang tahu bahwa semalam telah berlangsung sebuah pesta yang di rayakan di beberapa belahan dunia termasuk di Indonesia, Halloween. Pesta dengan ciri khas dimana orang-orang yang merayakannya di wajibkan menggunakan kostum serta dandanan yang menyeramkan.
Setelah membuka beberapa referensi di internet, aku mendapat gambaran tentang asal muasal penyelenggaraan pesta yang diperingati setiap tanggal 31 oktober itu. Pesta yang konon mulai ada sejak 2000 tahun lalu itu adalah pesta menyambut tahun baru yang jatuh pada tanggal 1 November kaum Samhain atau The Celts yang hidup di Irlandia, Inggris dan Perancis bagian utara. Kaum The Celts merayakan tahun baru di hari yang dianggap berakhirnya musim panas yang akan berganti dengan musim dingin. Konon di era itu, di setiap musim dingin akan banyak orang yang meninggal dunia.  Jadilah dianggap bahwa di malam tahun baru itu adalah kembalinya hantu orang-orang yang sudah meninggal ke bumi dan akan ‘mengajak’ orang yang masih hidup bersama mereka. Oleh karenanya di malam itu hampir semua masyarakat Samhain meninggalkan rumah. Mereka berkumpul di luar rumah sambil membuat api unggun. Untuk mengelabui para  hantu, mereka menggunakan kostum  mirip hantu atau setan saat berjalan meninggalkan rumah. Sejak saat itulah Halloween dilakukan secara rutin dan akhirnya berkembang menjadi sebuah pesta.
Saat melintas di jalan- jalan utama Kuta sabtu malam kemarin, suasana perayaan Halloween semakin terasa. Ratusan mobil harus rela antri hingga berjam-jam lamanya saat melintas di jalan Legian karena beberapa clubbers meluber hingga ke jalan. Bukan hanya di Legian tapi juga terjadi di Seputaran Seminyak, Kuta Sunset Road hingga ke jalan Kartika Plaza yang  dipenuhi jejeran bar dan klub malam. Turis asing maupun domestik terlihat asyik berpesta di beberapa club malam dan ada pula yang berseliweran di pinggir jalan dengan dandanan nyentrik nan menyeramkan. Ada yang berdandan seperti mummy, mayat berjalan seperti zombie dan beragam karakter hantu atau setan lainnya. Beberapa diskotik di daerah seminyak malah memutar lagu-lagu yang membuat merinding bagi siapa saja yang mendengarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H