Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Angin Kencang dan Hujan Melanda Mekkah, Jam Menara Zam Zam 'Hilang'

31 Desember 2015   04:32 Diperbarui: 31 Desember 2015   04:52 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sepekan berada di kota suci Mekkah, untuk pertama kalinya terjadi angin kencang dan hujan seperti hari ini. Tercatat 2 kali angin kencang menerjang. Pertama saat jam 11 siang dan yang kedua jam 12.30 menjelang Shalat Dhuhur.

Angin kencang yang mirip badai itu sempat membuat panik Jemaah yang sedang berada di luar mesjid. Aku dan teman-teman yang saat itu sedang berada di sekitar Menara Zam Zam merasakan seperti terbawa angin. Kami berusaha berlindung agar tak ikut 'terbang'. Beberapa topi dan sampah yang ada ikut diterbangkan. Debu beterbangan hingga menutupi pandangan mata. Burung Merpati yang biasa bergerombol di pinggir jalan juga terlihat beterbangan tak tentu arah. Aku mengingatkan teman-teman untuk menghindari berjalan di bawah crane yang menjulang di beberapa titik. Kasus jatuhnya crane renovasi mesjid yang menewaskan jemaah beberapa waktu lalu juga di sebabkan oleh angin kencang.

Angin kencang berikutnya terjadi saat kami sedang menuju Masjidil Haram. Aku yang mengenakan baju gamis panjang bahkan merasa di dorong oleh angin. Kami segera berlarian masuk ke Mesjid untuk berlindung.

Setelah suara azan dari muadzin berkumandang, tiba-tiba turun hujan. Meskipun tak deras, hal itu sempat membuat panik jemaah khususnya yang berada di area lingkaran tawaf. Tempat di dekat Kabah itu memang terbuka tanpa atap. Beberapa jemaah wanita berlarian masuk ke dalam mesjid sementara jemaah pria tetap bertahan.

Setelah agak reda, terdengar suara Iqamat pertanda shalat akan dimulai. Hujan masih rintik-rintik. Imam Masjid Suci Umat Islam itu tetap melaksanakan shalat.

Usai Imam mengucap salam, hujan semakin deras. Alih-alih berteduh, jemaah malah kembali melanjutkan Tawaf mengelilingi Ka'bah. Pekikan "Alhamdulillah" dan "Allahu Akbar" menggema memenuhi area tawaf. Bahkan banyak jemaah yang tadinya berteduh di dalam mesjid bergabung dalam guyuran hujan. Askar (polisi mesjid) terlihat berjaga-jaga di sekitar Kabah khususnya di sekitar Pintu Kabah, Batu Hajar Aswad dan Hijr Ismail. Tempat itu memang selalu menjadi 'rebutan' jemaah haji dan umroh. Kedua tempat itu termasuk tempat mustajab untuk berdoa.

Angin kencang dan hujan tak ayal membuat beberapa area masjid tergenang air. Petugas kebersihan masjid terlihat menyapu air dengan sigap.

Aku keluar mesjid melalui pintu King Abdullah setelah hujan reda. Aku terkejut saat sudah berada di luar masjid. Hampir semua orang melihat ke atas dan beberapa yang sedang memotret. Ternyata jam raksasa di puncak Menara Zam Zam 'hilang' tertutup kabut. Aku pun ikutan memotret sambil berjalan pulang ke arah hotel. Hujan masih turun rintik-rintik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun