Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mampukah Tol Cipali Mengurangi Tingkat Kecelakaan Arus Mudik/Balik Lebaran Tahun 2015?

8 Juli 2015   11:11 Diperbarui: 8 Juli 2015   11:11 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik telah tiba.Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kembali akan terlihat sebuah fenomena ritual tahunan yang terjadi menjelang lebaran di Indonesia. Seperti di komando, jutaan kaum urban beramai-ramai kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dan bersilaturrahmi dengan keluarga saat lebaran tiba. Mereka seakan tak peduli dengan kondisi apapun yang akan mereka hadapi selama perjalanan. Yang penting, Mudik!

Di tahun-tahun sebelumnya, seperti biasa akan terlihat rentetan kendaraan menyerupai ular panjang yang merayap menyusuri jalan raya. Yang paling terlihat adalah jalan raya yang ada di Pulau Jawa khususnya arus kendaraan yang bergerak meninggalkan Ibukota Jakarta dalam waktu yang hampir bersamaan. Sudah jadi pemandangan lazim setiap lebaran, jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) maupun Jalur Selatan selalu dipadati kendaraan baik mobil pribadi, bus dan motor. Kemacetan parah pun tak terhindarkan. Sejak meninggalkan Jakarta akan terlihat kepadatan kendaraan mulai Tol Dalam Kota (Dalkot), Toll Jakarta Outer Ring Road (JORR), Tol Jagorawi, Tol Cikarang hingga Toll Jakarta-Merak. Tak jarang ada pemudik yang merayakan lebaran di atas mobil karena belum tiba di kampung halaman meski sudah menempuh perjalanan selama beberapa hari.  Meski pemerintah sudah mengeluarkan aturan agar truk dilarang beroperasi sejak H-7 lebaran, namun sepertinya aturan itu belum mampu mengurangi tingkat kemacetan yang dirasakan semakin bertambah parah. Kecelakaan selama arus mudik dan balik pun tak terhindarkan.

Berdasarkan data dari Kepolisian RI, selama operasi ketupat yang di gelar sejak 22 Juli 2014 – 6 Agustus 2014 lalu tercatat ada 3057 kasus kecelakaan yang terjadi selama arus mudik dan balik lebaran 2014. Angka itu lebih rendah dibanding data kasus kecelakaan di tahun sebelumnya yang mencapai angka 3675 kasus atau turun sekitar 17%. Khusus di Pulau Jawa, route jalur mudik yang paling banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di tahun 2014  adalah Jalur Pantura dengan total 232 kasus, Jalur Selatan 139 kasus, Jalur Tengah 119 kasus, Tol sebanyak 67 kasus. (Sumber http://www.antaranews.com/berita/447663/laka-lantas-mudik-2014-capai-3057-kasus).

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) telah berupaya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya pemudik dalam menyiapkan infrastruktur. Mulai dari perbaikan dan pelebaran jalan di ruas jalan nasional hingga penambahan jalan baru termasuk jalan tol. Salah satunya adalah Jalan Tol Cipali yang sudah mulai beroperasi sejak diresmikan 13 Juni lalu oleh Presiden Jokowi. Jalan tol sepanjang 116.79 km yang membentang mulai dari Cikopo hingga Palimanan itu di harapkan dapat mengurangi kemacetan hingga 40% yang selalu terjadi di Jalur Pantura. KemenPUPR bersama dengan PT. Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola telah melakukan koordinasi dan persiapan demi lancarnya arus mudik tahun ini. Bukan itu saja, segala upaya maksimal sudah dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama arus mudik dan balik demi menjamin keamanan dan keselamatan para pemudik. Persiapan apa saja yang dilakukan KemenPUPR dan PT.LMSdi Tol Cipali menyambut arus mudik tahun ini bisa dilihat di link ini http://www.kompasiana.com/rahmathadi/mudik-aman-nyaman-dan-selamat-lewat-tol-cipali_559aa970b37e613d057ca1d3

Segala macam persiapan, sosialisasi dan hal-hal lain yang diperlukan sudah dipersiapkan dan diantisipasi namun dukungan masyarakat khususnya pemudik tetap sangat diperlukan. Berhati-hati dalam berkendara serta mentaati peraturan lalu lintas adalah hal yang wajib dilakukan selama perjalanan mudik. Faktor fisik dan stamina pemudik khususnya supir sangat pula di butuhkan. Sebuah sumber menyebutkan bahwa selama arus mudik dan balik tahun 2014 yang lalu, terdapat 379 kasus kecelakaan yang terjadi akibat pemudik mengantuk dan lelah (sumber http://nasional.kompas.com/read/2014/08/01/19414371/Kecelakaan.Bus.Meningkat.Selama.Mudik.Lebaran ). Hal ini yang masih harus dilakukan dan diantisipasi oleh pemerintah untuk menyiapkan sarana pendukung untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh pengendara mengantuk dan lelah. Selain menyiapkan rest area yang dilengkapi dengan restoran dan sarana pendukung lainnya, sudah saatnya pemerintah berpikir ‘one step ahead’ untuk menyiapkan sarana pendukung berupa tempat penginapan atau motel seperti yang ada di link ini http://www.kompasiana.com/rahmathadi/motel-di-jalan-tol-cipali-sudah-saatnya_559a11eef196739f048b4593 .

Akhirnya, selamat mudik bagi rekan-rekan se-tanah air yang melakukan mudik. Tetaplah bermudik dengan aman, nyaman dan selamat hingga tiba di kampung halaman. Jika membutuhkan bantuan selama mudik, bisa mengakses link http://microsite.kompasiana.com/kemenpupr untuk mendapatkan informasi jalan raya di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun