Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik Aman, Nyaman dan Selamat Lewat Tol Cipali

6 Juli 2015   23:14 Diperbarui: 6 Juli 2015   23:14 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran tahun ini pastinya akan menjadi lebaran berkesan bagi para pemudik khususnya bagi mereka yang hampir setiap tahun melakukan ‘ritual’ mudik ke daerah-daerah di Jawa. Baik dari daerah Jawa Barat, Banten dan Jakarta menuju Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali maupun sebaliknya yang menggunakan mobil. Untuk pertama kalinya mereka akan mudik tanpa harus bersusah payah dan bermacet-macet ria menyusuri jalur peninggalan Daendels yang dibangun sejak tahun 1808 di pantura ataupun berjejalan di daerah Nagrek jika mereka mengambil jalur Tengah dan Selatan. Apa pasal? Yah, karena untuk pertama kalinya sebagian pemudik yang akan menuju ke tengah dan timur Jawa bisa melewati Tol Cipali yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi hari Sabtu 13 Juni silam. Meskipun masih dalam tahap perampungan, pemerintah mengambil langkah berani untuk meresmikan jalan tol sepanjang 116.79 km dan merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Awalnya banyak pihak yang meragukan kesanggupan PT.Lintas Marga Sedaya (LMS) untuk bisa mengejar target 30 bulan yang ditargetkan pemerintah. Namun berkat kerja keras seluruh pihak yang terlibat ternyata LMS bisa merampungkan proyek bernilai trilyunan rupiah itu dalam kurun waktu 28 bulan, lebih cepat 2 bulan dari target. Sebuah kerja keras yang patut diacungin jempol demi memberikan kenyamanan pengguna jalan lintas Jawa, khususnya pengguna jalan mulai dari daerah Cikopo hingga Palimanan.

Jalan tol yang awalnya bernama Cikapali (Cikampek – Palimanan) kemudian berubah nama menjadi Cipali (Cikopo – Palimanan) itu boleh dikatakan sebuah proyek prestisius yang sudah lama dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Pulau Jawa. Betapa tidak, selama bertahun-tahun, bukan hanya saat peak season seperti lebaran, tahun baru ataupun di long weekend, para pengendara yang memilih berlibur atau hanya sekedar bersilaturrahmi dengan keluarga mereka di daerah lain di Jawa tengah dan Timur harus berjibaku melawan kemacetan parah yang terjadi di beberapa ruas jalan. Sebut saja di pintu keluar Gerbang Tol (GT) Cikampek, Simpang Jomin, Indramayu dan beberapa titik kemacetan lainnya bagi mereka yang menggunakan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dan kemacetan di Nagrek, Garut, apalagi jika terdapat penutupan ruas jalan karena terjadi tanah longsor dan semua kendaraan di alihkan lewat pantura, lengkaplah sudah penderitaan para pengguna jalan.


Kehadiran Tol Cipali yang bisa mempersingkat perjalanan 2 jam lebih cepat, jalan Tol yang dilengkapi 8 rest area di sisi kiri dan kanan itu pastinya akan semakin memudahkan para penggunanya untuk beristirahat dari perjalanan panjang. Meskipun hingga saat ini beberapa fasilitas pendukung di rest area masih dalam tahap perampungan namun diharapkan semuanya sudah bisa di gunakan paling lambat H-7 lebaran tahun ini yang tersisa beberapa hari lagi. Meski demikian, beberapa gerai seperti restoran, mini market,toilet dan musholla ataupun mesjid sudah bisa digunakan. Begitu pula dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Utama sudah tersedia dan bisa menyuplai kebutuhan BBM bagi para pemudik pada H-7 Lebaran. SPBU tersedia di rest area type B yang berada di KM 122 dan KM 186 untuk jalur arah Palimanan, dan di KM 121 dan KM 186 untuk jalur arah Cikopo.


Bukan itu saja. Demi menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya, Pihak LMS telah menyiagakan kendaraan pendukung yang siap membantu dan melayani para pemudik selama melintas di Tol Cipali. Tercatat ada 10 unit mobil patroli Jalan Tol dan Polisi Jalan Raya (PJR) yang setiap 30 menit akan berkeliling dan memastikan semua pengendara dalam kondisi aman, 12 mobil Derek mulai dari kecil hingga besar berkapasitas 10-25 ton,5 unit ambulance dan 2 unit mobil rescue semuanya disiagakan 24 jam. Pihak LMS juga sudah menjalin kerjasama dengan koordinasi dengan rumah sakit terdekat ANDAI terjadi kecelakaan atau hal lain yang tidak diinginkan. Tentunya kita semua berharap agar semua sarana pendukung itu tak akan pernah digunakan karena semua pengendara dalam keadaan aman, nyaman dan tentunya selamat.


Meski demikian, khususnya jika berbicara keselamatan, dukungan bukan hanya diharapkan dari pengelola jalan tol. Faktor yang tak kalah pentingnya adalah faktor kendaraan dan pengemudinya. Kondisi jalan yang mulus karena menggunakan Flexible Pavement (aspal) sepanjang 53.900 km dan Rigid Pavement (beton) sepanjang 62.854 km tentunya akan membuat pengemudi sedikit ‘terlena’ dan terkadang tanpa terasa keasyikan menginjak gas untuk menguji kecepatan tertinggi mobil yang dikendarainya. Tentu saja hal itu bukan pilihan bijak. Batas kecepatan yang sudah ditentukan yakni minimum 80 km/jam dan maksimum 100 km/jam seyogyanya tetap dipatuhi oleh pengemudi. Jika ingin menguji kecepatan berkendara ataupun kemampuan kecepatan mobil tentu tempatnya bukan di jalan tol tapi alangkah baiknya jika melakukannya di Sirkuit Sentul. Pengemudi tak perlu menyetir terburu-buru dengan kecepatan tinggi. Jika bepergian di pagi, siang dan sore hari, pemandangan di kiri dan kanan jalan yang saat ini di dominasi oleh persawahan hijau dan tak ketinggalan panorama Gunung Ciremai yang menjulang adalah sebuah lukisan alam yang bisa dinikmati oleh keluarga atau ‘penumpang’ anda. Bagi anda yang sedang menyetir, yah tetap harus melihat ke depan dong, kuatir karena terlalu asyik menikmati pemandangan di kiri dan kanan jalan malah nabrak mobil di depan anda.


Memeriksa kelayakan jalan kendaraan adalah faktor yang tak kalah pentingnya. Tak ada salahnya setidaknya seminggu sebelum hari keberangkatan, pemilik membawa mobilnya ke bengkel untuk melakukan tune up. Jika memungkinkan, jangan melakukan tune up 1 atau 2 hari sebelum keberangkatan karena tak memiliki kesempatan untuk melakukan ‘test drive’ kendaraan setelah di tune up. Bisa saja setelah tune up masih ada bagian mobil anda yang perlu lebih ‘disempurnakan’.

Meskipun semua bagian mobil adalah hal penting, namun yang paling krusial untuk dilakukan pengecekan adalah kondisi ban. Mulai dari kembang ban, tekanan angin serta keseimbangan. Mengganti ban yang sudah mulai ‘agak’ gundul serta melakukan spooring dan balancing sebelum keberangkatan sangat disarankan. Tentunya hal itu akan memerlukan pengeluaran, namun keselamatan anda sekeluarga tak ternilai harganya, bukan?


Setelah melakukan pengecekan dan tune up kendaraan dan anda siap mudik ke kampung halaman dengan mencoba mulusnya jalan tol cipali, tak ada salahnya jika anda menyiapkan beberapa perlengkapan tambahan di mobil anda. Membawa cadangan bohlam, Radiator coolant, busi, air wiper, minyak rem serta kelengkapan kunci-kunci plus segitiga pengaman bisa anda pastikan ikut ‘onboard’ dalam acara mudik anda.

Jika semua itu sudah anda pastikan dan yakinkan maka dijamin acara mudik anda akan berjalan aman dan nyaman. Meski demikian, hal itu masih belum menjamin keselamatan anda dan keluarga. Gaya dan ‘attitude’ anda khususnya yang menyetir adalah hal yang sangat penting dan menjamin keselamatan seluruh awak dan penumpang mobil anda. Selain menghindari untuk menyetir di bawah kecepatan minimum dan di atas kecepatan maksimum seperti yang sudah di jelaskan di atas, masih ada beberapa hal lainnya yang perlu mendapat perhatian. Sebenarnya hal-hal itu adalah aturan standard dalam berkendara bukan hanya di jalan tol tapi juga di jalan-jalan biasa. Menggunakan telepon genggam, berbicara atau bercanda secara berlebihan dengan keluarga atau penumpang lainnya adalah hal yang sebaiknya di hindari. Jika anda merasa lelah atau mengantuk, silahkan meminta rekan atau keluarga lainnya untuk menyetir dan anda bisa beristirahat di mobil sambil tetap melanjutkan perjalanan. Namun jika anda satu-satunya ‘jagoan’ yang bisa menyetir sementara anda sudah lelah dan mengantuk, mampir beristirahat beberapa jenak di rest area adalah satu-satunya pilihan terbaik. Ingat, PT.LMS sudah menyiapkan 8 rest area untuk anda tempati beritirahat dan memulihkan stamina sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Jika menyetir di malam hari, ada factor tambahan yang harus menjadi perhatian. Hingga saat ini LMS masih terus mengupayakan untuk menyempurnakan penerangan di sepanjang jalan tol yang saat ini sudah menerangi beberapa titik khususnya di beberapa simpang susun seperti di simpang susun Cikopo, Kalijati dan simpang susun Subang. Perhatikan penggunaan lampu anda khususnya lampu jauh karena itu akan mengganggu penglihatan kendaraan dari arah berlawanan. Penggunaan lampu Hazard saat mobil sedang melaju juga harus dihindari karena peruntukan lampu hazard hanya untuk kondisi darurat. Tak perlu kuatir karena papan petunjuk jalan sudah dilengkapi dengan reflector yang akan menyala saat terkena sinar akan membantu pengemudi untuk melihat kemana arah yang dituju. Tetap konsentrasi dan menjaga jarak aman tetap harus diperhatikan.

Berita gembira bagi anda yang akan mudik lewat tol Cipali karena PT.LMS selaku pengelola Jalan Tol Cipali akan memberikan discount sebesar 25% selama arus mudik dan arus balik periode 10 – 22 July 2015. Hal itu merespon permintaan Presiden Jokowi agar penyelenggara jalan tol memberikan keringanan pembayaran tariff toll bagi seluruh masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman.
Jika semuanya sudah dilakukan baik oleh anda dan pengguna jalan tol lainnya, selanjutnya hanya perlu berdoa agar anda dan keluarga bisa berlebaran dan berkumpul serta bersilaturrahmi dengan kelurga di kampung dengan selamat. Mudah kan? Untuk mendapatkan segala informasi tentang Tol Cipali, silahkan akses http://microsite.kompasiana.com/kemenpupr . Semua informasi yang anda butuhkan selama mudik khususnya yang berhubungan dengan jalan tol maupun non tol tersedia di sana.
Have a nice, safe and pleasant mudik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun