[caption id="attachment_329562" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi) Everest Himalaya"][/caption]
Berita pagi ini yang dirilis salah satu media online sangat mengejutkan, sebuah badai dan longsor salju di Annapurna, Himalaya terjadi dan menyebabkan puluhan pendaki dan guide serta porter tewas, termasuk salah satunya adalah orang yang aku kenal, Ang Dorji Sherpa. Sahabat Sherpa yang membantu aku membawakan barang dan perlengkapan selama perjalanan 12 hari menyusuri Himalaya ke Everest Base Camp (EBC – 5348 mdpl) dan Gunung Kalapattar (5545 mdpl) bulan mei 2014 yang lalu.
[caption id="attachment_329563" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi) Helicopter di Himalaya"]
Sebuah badai salju yang konon di sebabkan topan hudhud yang berasal dari India telah menyapu bersih sirkuit Annapurna di ketinggian 4500 mdpl yang selalu ramai dikunjungi oleh para trekker di bulan October dan November karena cuaca yang cukup bersahabat di periode itu. Â Berita menyebutkan bahwa hingga hari jumat ini 154 orang telah berhasil di evakuasi termasuk di dalamnya 76 wisatawan yang sedang melakukan trekking. Dari 73 jasad yang telah ditemukan tewas termasuk di dalamnya 8 orang guide Nepal yang salah satunya sudah di konfirmasi bernama Ang Dorji Sherpa. Selain warga Nepal, warga negara lainnya yang menjadi korban adalah India, Israel, Slovak, Canada dan Polandia (Sumber: BBC News).
[caption id="attachment_329564" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi) Dorji di EBC"]
Badai atau longsor salju memang merupakan penyebab utama kegagalan pendakian ataupun trekking di Himalaya. Peristiwa alam itu  terkadang tidak hanya mengubur impian dan mimpi beberapa pendaki untuk menginjakkan kaki di barisan atap-atap dunia, namun juga kerap mengubur jasad pendaki ke dalam timbunan salju tanpa ampun, termasuk salah satunya adalah Dorji, demikian sahabat sherpaku itu aku panggil. Hingga artikel ini aku tulis, seperti di info oleh rekanku Ngima dari Pokhara, petugas SAR masih terus melanjutkan pencarian korban di sekitar kawasan Annapurna dengan mengerahkan helicopter, termasuk 2 buah helicopter bantuan militer Nepal dari Kathmandu. Hingga saat ini diperkirakan 70 orang masih hilang dan sedang dalam proses pencarian.
[caption id="attachment_329565" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi) Kami dan Dorji (Paling kiri) di EBC"]
Berita kepulangan dorji aku terima dari Ngima, provider yang memperkenalkan aku ke Dorji bulan mei lalu sesaat setelah aku  mendarat di Lukla. Dorji dengan senyum khasnya memperkenalkan diri dan meminta kami untuk meninggalkan semua barang bawaan untuk dia bawa. Dorji, yang saat itu baru saja di karuniai anak ke 2 yang baru berumur 5 hari namun rela meninggalkannya demi mengantar kami menggapai impian menjejakkan kaki ke EBC. Dorji, yang selalu setia mendampingiku saat aku tertinggal jauh karena berjalan pelan akibat kaki yang kesakitan. Dorji yang selalu rela mengambil fotoku saat aku memintanya dan selalu meminta diajari fotografi. Dorji, ahh terlalu banyak kenangan bersama sahabat Sherpaku yang sangat baik hati itu. Selamat Jalan Dorji, semoga engkau beristirahat dengan tenang dan damai di alam sana… Aku menyayangimu, sahabat sherpaku…
[caption id="attachment_329567" align="aligncenter" width="480" caption="(Rahmat Hadi) Ang Dorji Sherpa di EBC"]
[caption id="attachment_329566" align="aligncenter" width="576" caption="(Rahmat Hadi)Ang Dorji Sherpa di EBC"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H