Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sunset Cruise di Sungai Yangon, Myanmar

27 Desember 2014   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:24 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_343530" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Sunset Cruise di Sungai Yangon"][/caption]

Liburan sehari kemarin aku gunakan untuk kembali mengeksplor salah satu sudut kota Yangon dengan berlayar sambil menyaksikan matahari tenggelam atau sunset. Ratusan bahkan ribuan burung merpati dan burung gagak menyambut sesaat setelah aku tiba di depan Botahtaung Pagoda dimana pelabuhan tempat bersandar kapal yang akan membawaku menyusuri sebagian sisi sungai yang bermuara di laut Andaman ini.

[caption id="attachment_343532" align="aligncenter" width="507" caption="(Photo by Rahmat Hadi) Royal Green River Cruiser"]

141959194269698865
141959194269698865
[/caption]

[caption id="attachment_343531" align="aligncenter" width="493" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Dek Atas Royal Green River Cruiser"]

14195917151835584558
14195917151835584558
[/caption]

Jam baru menunjukkan pukul 4 sore, dan kapal masih akan berangkat 1 jam lagi. Yah, kapal Royal green River Cruiser yang di design seperti restaurant terapung akan berlayar selama 2 jam dari pukul 5 hingga pukul 7 malam. Biaya sebesar USD 30 atau bisa juga dibayar dengan mata uang local sebesar 30,000 kyats, sebuah tiket serta sticker yang ditempelkan di baju menjadi tanda pengenal penumpang yang akan ikut berlayar sore itu.

[caption id="attachment_343534" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Dek Atas Royal Green River Cruiser"]

14195920051381032730
14195920051381032730
[/caption]

Masih belum banyak penumpang yang tiba saat aku berada di de katas dimana banyak tersedia meja dan kursi serta sedang dilakukan check sound untuk single electone yang akan menemani kami ber-sunset cruise. Kesempatan itu aku gunakan untuk mengambil photo pelabuhan dan isi kapal termasuk ke dalam ruang kemudi kapten kapal. Suasana sore itu sangat Indah dengan langit biru tanpa awan, ribuan burung camar beterbangan sesekali menukik ke air sungai yang berwarna kecoklatan serat sesekali ditimpali suara pluit kapal yang akan berangkat. Sebuah welcome drink di antarkan ke meja seiring dengan semakin banyaknya penumpang yang bergabung karena waktu berlayar akan segera dimulai.

[caption id="attachment_343536" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Suasana Sungai Yangon di Sore Hari"]

1419592066399093250
1419592066399093250
[/caption]

Jam 5 lewat 10 menit, kapal mulai bergerak meninggalkan dermaga seiring dengan matahari yang perlahan turun dan menuju peraduan dengan menyiram langit biru dengan warna keemasan. Sebuah sunset yang sempurna sepertinya akan mengiringi perjalanan sore hari di kota  “Golden Land” ini.

[caption id="attachment_343537" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Sunset Cruise in Yangon River"]

1419592218465100674
1419592218465100674
[/caption]

[caption id="attachment_343538" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Sunset Cruise in Yangon River"]

1419592265539824046
1419592265539824046
[/caption]

Para pengunjung yang didominasi penduduk local tampak sibuk berfoto dengan berbagai pose dengan keluarga mereka dan sepertinya tak begitu tertarik menyaksikan dan mengabadikan moment sunset yang bagiku sangat Indah dan sempurna ini. Kapal masih tetap melaju tenang dan stabil dan membawa kami menyusuri beberapa sudut kota Yangon yang ada di tepian sungai yang sepintas mengingatkanku pada Sungai Mahakam di Samarinda ataupun sungai Musi di Palembang.

[caption id="attachment_343539" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Sunset Cruise in Yangon River"]

14195923241559964243
14195923241559964243
[/caption]

Matahari telah tenggelam untuk memulai tugasnya di belahan bumi lainnya, gelap datang menggantikan tugasnya saat terdengar pengumuman bahwa makan malam sudah siap dan penumpang dipersilahkan untuk makan malam. Sebenarnya  aku tak mengerti isi pengumumannya karena di ucapkan dalam bahasa lokal Myanmar namun aku hanya melihat setelah pengumuman selesai, penumpang segera bergegas menuju dek bawah dan antri di sajian buffet yang telah disiapkan. Jadi kira-kira bunyi pengumumannya, “Makan malam di dek bawah telah siap, penumpang diharap antri dengan rapih!”..Hehehe

[caption id="attachment_343542" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Sea Food Buffet dengan Label Halal"]

14195923651342041935
14195923651342041935
[/caption]

Jejeran makan malam yang didominasi masakan laut (sea food) dengan sebuah label ‘halal’ terpampang membuat aku makan dengan bersemangat dan tentunya banyak. Hal yang cukup jarang aku dapatkan di kota ini, sea food. Makanannya juga lumayan lezat, bisa makan sepuasnya dan halal pula.

Kapal sudah berbelok arah untuk kembali ke dermaga di Botahtaung dan waktu berlayar sudah hampir usai. Suara penyanyi dari dek atas masih terus bergema dan aku masih saja asyik mengambil photo beberapa moment malam di sisi sungai.

Sesaat sebelum kapal bersandar dan para penumpang bersiap-siap untuk turun, dilakukan pembagian door prize dengan cara mengambil nomor yang di bagikan oleh waitress dan bisa ditukar dengan hadiah yang sudah tersedia di counter dekat tangga turun.  Tepat pukul 7 saat kapal kembali bersandar di dermaga yang berarti bahwa waktu berlayar telah usai. Sebuah pengalaman Indah dengan berlayar menyusuri sungai Yangon sambil menyaksikan sunset telah terlewatkan dan bisa menjadi referensi para kompasianer jika suatu saat berkesempatan mengunjungi Yangon dan Myanmar.

[caption id="attachment_343544" align="aligncenter" width="538" caption="(Photo by Rahmat Hadi)Sunset in Yangon River"]

1419592596423620234
1419592596423620234
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun