Selepas dari masjid Kaladan, hanya dengan berjalan kaki beberapa meter, aku tiba di bibir sungai Thanlwin dan bisa melihat jembatan dengan jelas. Tak heran jika strand road ini menjadi area favorit para turis karena dari jalan ini bisa terlihat jembatan, pelabuhan dan pulau-pulau kecil yang ada di di tengah –tengah sungai yang sangat lebar. Hanya sayang karena seperti sungai-sungai lainnya yang ada di Myanmar, air sungai ini pun terlihat keruh. Tepat berhadapan dengan sungai Thanlwin ini juga terdapat hotel Strand yang merupakan hotel terbesar yang ada di Mawlamyine.
[caption id="attachment_347176" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Mawlamyine Strand Hotel"]
Selepas dari strand road, kami berputar menuju Baho road dimana terdapat taman dan kantor-kantor pemerintahan. Sebenarnya kami agak sedikit kecewa karena kondisi kota tua yang kami bayangkan agak sedikit berbeda dengan kenyataan yang kami dapatkan. Yah, kota ini memang hampir masih original dari sisi lay out dan bentuk bangunan. Kalaupun ada yang berubah mungkin hanya dari sisi warna yang saat ini lebih ‘colorful’. Namun bangunan colonial yang besar dan tinggi seperti yang ada di Yangon ternyata tak ada. Kami lalu hanya berputar-putar ke beberapa bagian kota dan memotret beberapa sudut kota yang sangat lengang dan masih dengan bangunan-bangunan tua bergaya colonial.
[caption id="attachment_347177" align="aligncenter" width="427" caption="Photo by RH - Menara di Goverment Office Mawlamyine"]
Kami segera mencari restaurant untuk makan siang dan bagi kaum muslimin tak perlu kuatir karena restaurant yang menyediakan masakan halal juga banyak tersedia di kota kecil ini. Jadi jika anda termasuk penikmat dan peminat sejarah dan juga senang dengan hal-hal ber-‘aroma’ jaman dulu, sepertinya kota ini cocok untuk masuk dalam list anda jika suatu hari berkunjung ke Myanmar.
[caption id="attachment_347178" align="aligncenter" width="640" caption="Photo by RH - Thanlwin Bridge, Jembatan Rel Terpanjang di Myanmar"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H