Bank Indonesia (BI)Â sebagai Bank Sentral penanggung jawab stabilitas moneter di Indonesia, BIÂ berwenang menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor keuangan dan sistem finansial secara keseluruhan.
Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
Saat ini Bank Indonesia memiliki fitrah berbagi dan berkoordinasi. Berbagi karena sejak awal tahun 2014 fungsi BI dalam pengaturan dan pengawasan Bank-Bank Umum telah beralih ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
OJK akan mengawal kebijakan mikro pada perbankan, sedangkan BI menjaga dan memelihara stabilitas keuangan melalui kebijakan yang bersifat makro atau menyeluruh pada sistem keuangan nasional.
Dengan beralihnya seluruh fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan ke OJK maka BI harus sering berkoordinasi dengan OJK sesuai dengan Undang Undang No.21 Tahun 2011.
Peran Bank Indonesia tetap akan sentral sebagai regulator, fasilitatator, dan operator dibidang sistem pembayaran termasuk fungsi perlindungan konsumen jasa pembayaran.
BI juga tidak sendiri karena sebagai penanggung jawab stabilitas keuangan, pemerintah membentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) dengan keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih luas yakni Menteri Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H