Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Target Meminimalisir Konten Pornografi di Bulan Puasa

16 Mei 2018   08:12 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:58 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: detikhealth.com

Secara Filosopis Puasa, bukanlah soal fisik semata, melainkan penempaan batin dan panca indra manusia mulai dari penglihatan, pendengaran, pengecap, pembau dan perasa untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan atau mengurangi ibadah puasa.

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan ash shiyaam atau ash shaum. Secara bahasa ash shiyam artinya adalah al imsak yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta'ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Tujuan akhir dari berpuasa di Bulan Suci Ramadan adalah supaya pelakunya menjadi orang --orang yang bertakwa. Ibadah puasa juga mengajarkan kita untuk memiliki empati yang tinggi kepada saudara-saudara kita yang tidak berkecukupan karena kemiskinan dan kekurangan.

Di mana ketika menjalani ibadah puasa kita dapat merasakan lapar dan haus yang biasa dialami oleh saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Rasa empati inilah akan menggugah jiwa orang-orang yang berpuasa untuk berupaya membantu kaum fakir miskin melalui zakat, infaq dan sadaqah.

Agar puasa kita tak sekedar mendapatkan rasa capek,lelah rasa lapar dan haus tanpa hikmah dan kesan yang dalam dalam menjalani ibadah puasa ramadan kita harus punya target yang jelas, tak harus muluk tapi mudah dilaksanakan, rasional serta bermanfaat.

Misalnya target sembuh atau mengurangi kecanduan pornografi menurut beberapa pakar kesehatan menemukan fakta otak manusia ternyata bisa menjadi lemah bahkan tidak berfungsi jika terlalu sering melihat sesuatu yang berbau porno. Dilansir dari Sexualrecovery, berikut beberapa gejala orang mengalami kecanduan pornografi:
1. Ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku kecanduannya, walaupun pernah mencoba sebelumnya
2. Merasa tersinggung atau marah bila kegiatannya dihentikan
3. Menyembunyikan atau berusaha untuk menjaga rahasia dari semua kegiatan pornografi yang dilakukannya
4. Tetap melanjutkan kegiatan pornografi meski sudah kehilangan hal berharga dalam hidupnya, seperti hubungan asmara atau kehilangan pekerjaan
 5. Lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berbau pornografi ketimbang hal lain yang lebih penting.

Dengan menjalankan ibadah puasa Ramadan insya allah pecandu pornografi dapat dikurangi, diminimalisir bahkan dihentikan, bagi beberapa pecandu pornografi ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencapai target bebas pornografi di bulan Ramadan sebagai berikut :

1. Memperbanyak mengaji dan membaca kajian-kajian keislaman baik secara ofline dan online untuk meningkatkan ibadah

2. Menghindari melakukan kegiatan seorang diri diluar ibadah sholat dan mengaji Al Quran, usahakan lakukan sahur dan berbuka puasa bersama keluarga, teman dan kerabat.

3. Kurangi menonton siaran televisi kecuali di jam-jam mendekati waktu sahur dan waktu berbuka puasa, karena biasanya di tiga jam menjelang saat sahur dan berbuka puasa penuh dengan acara religi dan jauh dari konten pornografi.

4. Cukup melakukan tiga hal tersebut Insya Allah kita bisa mencapai target mengurangi konten pornografi semaksimal mungkin, daripada waktu,tenaga dan uang kita habiskan untuk melihat dan membeli konten pornografi lebih baik kita gunakan untuk hal yang bermanfaat atau kita sedekahkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan agar mendapat pahala dan ajang perbaikan diri menjadi orang yang baik bertakwa dan beriman serta bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun