Mohon tunggu...
Rahmat Fauzan
Rahmat Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rintangan dan Peluang: Menyusuri Keberhasilan Akuisisi Sistem Informasi dalam Konteks Indonesia

5 Desember 2023   08:48 Diperbarui: 6 Desember 2023   08:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lanskap yang terus berubah, signifikansi sistem informasi (SI) di ranah pemerintahan terus meningkat. Keberadaan teknologi mempercepat proses akuisisi SI, namun tantangan yang dihadapi oleh pembeli publik selama fase awal akuisisi seringkali menghambat potensi manfaat investasi teknologi informasi (TI) di masa depan. Artikel berjudul "Public buyer's concerns influencing the early phases of information system acquisition" oleh Elina Riihimki dan Samuli Pekkola yang diterbitkan pada tahun 2021 dalam jurnal "Government Information Quarterly" memberikan wawasan mendalam tentang dilema ini.

Pendahuluan makalah membahas topik yang relevan dalam konteks Indonesia, di mana proyek SI sering menghadapi tantangan dan kegagalan. Misalnya, proyek serupa di Pennsylvania dan Finlandia yang mengakibatkan kerugian finansial dan kerusakan operasional menciptakan kerangka yang langsung terkait dengan realitas pembangunan di Indonesia. Selanjutnya, artikel ini mengisi celah penelitian dengan menyoroti kurangnya penelitian tentang pengadaan SI publik di Indonesia.

Dengan menyajikan contoh konkret, makalah ini tidak hanya menciptakan pemahaman mendalam tentang kompleksitas yang dihadapi oleh pembeli publik tetapi juga menimbulkan rasa kekhawatiran dan urgensi dalam menangani masalah ini. Pembaca Indonesia dapat dengan mudah merasakan tantangan yang dihadapi oleh lembaga pemerintah dalam mengembangkan dan mengimplementasikan SI.

Dalam menjelaskan kontribusi makalah, penelitian yang menyajikan studi kasus kualitatif dari proyek pengadaan SI lembaga pemerintah Eropa menambah nilai yang signifikan. Dengan mengidentifikasi dan mengkategorikan 58 masalah individu menjadi 24 kategori dan 4 tema, makalah ini memberikan pandangan mendalam tentang spektrum kekhawatiran yang mungkin muncul. Ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan pengalaman lokal mereka sendiri, mengaitkan temuan tersebut dengan konteks Indonesia, dan mengidentifikasi potensi tantangan serupa di tingkat nasional.

Selain itu, model yang diusulkan dalam penelitian memberikan pandangan komprehensif tentang keterkaitan antara masalah yang diakui dan dampaknya pada proses pengajuan tender, persyaratan sistem, pemilihan vendor, dan kriteria pemberian kontrak. Dalam konteks Indonesia, di mana transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan publik seringkali menjadi perhatian utama, model ini dapat diartikan sebagai panduan praktis untuk meningkatkan integritas dalam proses pengadaan SI.

Implikasi praktis dari makalah ini sangat relevan dengan realitas Indonesia. Wawasan tentang kekhawatiran dan tantangan yang dihadapi oleh pembeli publik memberikan dasar untuk merancang strategi proaktif dalam mengelola risiko. Selain itu, penekanan pada pentingnya mengatasi akar penyebab kekhawatiran, seperti pengaruh pemangku kepentingan dan keterampilan pengadaan, memberikan dorongan langsung untuk meningkatkan kapabilitas internal.

Selanjutnya, artikel ini menciptakan panggung bagi pemikiran kritis tentang perlunya meningkatkan pengetahuan pasar dan memastikan kesesuaian vendor jangka panjang. Dalam konteks Indonesia yang dinamis, di mana inovasi dan teknologi terus berkembang, perhatian terhadap aspek ini menciptakan panggilan untuk reformasi dan peningkatan keberlanjutan dalam proyek SI publik.

Sementara itu, pengenalan makalah membuka pintu bagi pembaca untuk memahami bahwa fase konsultasi pasar awal memainkan peran kunci dalam merancang panggilan tender yang efektif. Pendekatan konkret, seperti menentukan tanggung jawab pemangku kepentingan dan mengumpulkan tim yang tepat, dapat diadopsi untuk mengatasi potensi masalah sebelum akuisisi sebenarnya dimulai. Dengan menekankan perlunya tindakan langsung, pembaca didorong untuk melihat ke depan dan mengambil inisiatif dalam merancang proyek SI yang sukses.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa tantangan parah yang diidentifikasi dalam penelitian ini, terutama terkait dengan pengetahuan pasar dan kesesuaian vendor, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut. Dalam konteks Indonesia, di mana pasar teknologi terus berubah, penelitian lebih lanjut dapat membantu merinci strategi yang lebih spesifik dan relevan untuk memastikan keberhasilan proyek SI.

***
Kesimpulan makalah menekankan bahwa pembeli publik harus memahami bahwa fase konsultasi pasar awal adalah peluang untuk mengumpulkan pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas panggilan tender dan, pada akhirnya, mengarah pada akuisisi alternatif terbaik. Implikasi ini terkait dengan penekanan yang semakin meningkat dari pemerintah Indonesia terhadap partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan tuntutan akan transparansi.

Ketika menghubungkan makalah ini dengan konteks Indonesia, di mana pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam pengadaan publik, makalah ini dapat dianggap sebagai panduan yang sangat relevan. Model yang disajikan memberikan alat praktis bagi pembeli publik untuk menavigasi proses pengadaan dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang terperinci dan terstruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun