Mohon tunggu...
Rahmat FajarWibawanto
Rahmat FajarWibawanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga sipil

Seorang warga sipil yang kebetulan mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Tulang Ikan Belida menjadi Krupuk

6 Maret 2024   20:04 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreativitas merupakan aspek penting dalam usaha produksi UMKM makanan. Inovasi kreasi makanan dan rasa makanan yang unik dan menarik akan mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk UMKM makanan tersebut. Kreativitas menciptakan produk-produk inovasi makanan baru untuk membuktikan bahwa kunci utama keberhasilan suatu usaha adalah dengan pantang menyerah dalam membuat kreasi inovasi makanan baru,bekerja dengan penuh kreativitas,mengembangkan teknologi digital.

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kelompok 64 dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) ibu Dr. Riris Setyo Sundari, S.Pd., M.Pd melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang mulai 16 Februari -- 16 Maret 2024. Mayoritas warga di desa ini berprofesi sebagai petani. Selain itu, terdapat juga beberapa pelaku UMKM pada sektor makanan. Akan tetapi, dari para pelaku UMKM tersebut banyak yang terkendala dalam segi promosi dan pemasaran digital. Dalam rangka memajukan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM), mahasiswa KKN UPGRIS memberikan pengembangan dan pendampingan produksi, promosi dan pemasaran pada salah satu UMKM yang ada di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yaitu UMKM Dapoer Roro Mendut.

Bisnis UMKM Dapoer Roro Mendut ini mulai berdiri pada awal Covid-19 di Indonesia pada Februari 2020. Tutik Suprobowati mengatakan bahwa ia memulai bisnis ini karena adanya pandemi Covid-19 yang membuat para warga Indonesia tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah,sehingga ia mempunyai ide bisnis untuk memanfaatkan beberapa hasil bumi yang ada di daerah sekitar tempat tinggalnya.

UMKM ini membuat beberapa produk olahan dari daging ikan belida. Mahasiswa KKN UPGRIS melihat adanya potensi kebermanfaatan dari limbah yang dihasilkan dari ikan belida, yaitu bagian tulang ikan. Oleh karena itu, dibuatlah inovasi baru dengan memanfaatkan tulang ikan belida menjadi suatu kreasi makanan baru. Tulang ikan sisa pengolahan produk utama tersebut dapat dibuat suatu produk kerupuk. Tulang ikan belida dihaluskan kemudian diberi tambahan beberapa bumbu untuk memberikan rasa pada kerupuk yang akan dibuat. Adonan kerupuk kemudian dipipihkan, dibentuk, kemudian dijemur. Setelah adonan kering, kerupuk tulang ikan siap untuk digoreng.

Bagi kalangan zaman sekarang, penggunaan digital marketing dan e-commerce dapat secara efektif dan efisien mempromosikan dan memasarkan produk Dapoer Roro Mendut sebagai hasil pemanfaatan limbah tulang ikan menjadi krupuk yang dibuat dan diproduksi oleh salah satu pelaku UMKM di Desa Ngrapah, kecamatan Banyubiru yakni Tutik Suprobowati. Maka dari itu, mahasiswa KKN UPGRIS selain mendampingi dalam memanfaatkan tulang ikan belida menjadi produk krupuk, juga berperan dalam membantu UMKM Dapoer Roro Mendut untuk mempromosikan dan memasarkan produk dari UMKM tersebut melalui media digital dan e-commerce serta membantu dalam membuat foto produk.

Tutik Suprobowati dibantu beberapa orang dalam menjalankan bisnis ini. Promosi dan pemasaran digital memiliki banyak keunggulan dalam UMKM karena dapat menjaring lebih banyak peminat kuliner lokal daerahnya ataupun luar kota untuk memperkuat branding serta dapat mengenal hasil UMKM Dapoer Roro Mendut. Di satu sisi pemilik Dapoer Roro Mendut yaitu Tutik Suprobowati menyampaikan bahwa sudah mempunyai akun Instagram dan Facebook dengan nama @dapurroromendut_. Namun dalam cara penggunaan Instagram, pelaku usaha tersebut masih kurang menguasai atau gaptek "Saya sudah melakukan penjualan produk melalui WA (Whatsapp), IG (instagram), dan FB (Facebook) serta penjualan dari mulut ke mulut yang teman membeli ke saya lalu dipromosikan ke temannya, tetapi dalam pemakaian IG (Instagram) saya masih kurang mengerti " ujar Tutik Suprobowati, Senin 26 Februari 2024.

Program Kuliah Kerja Nyata Universitas PGRI Semarang di Desa Ngrapah ini berkontribusi dalam usaha pengembangan pemasaran menggunakan digital marketing. Mahasiswa KKN UPGRIS sudah membantu membuatkan video promosi Dapoer Roro Mendut. Mahasiswa KKN UPGRIS ini membantu dalam pendampingan sosial media dan digital marketing UMKM Dapoer Roro Mendut. Kegiatan promosi UMKM Dapoer Roro Mendut menggunakan media sosial Instagram dengan cara membuat konten promosi berupa wawancara pemilik dan produksi produk berupa video dan foto. Dengan strategi pemasaran yang lebih optimal, Dapoer Roro Mendut dapat menyampaikan nilai-nilai merk mereka kepada konsumen melalui konten digital pada insight Instagram. Facebook, maupun Whatsapp. Untuk itu, dengan pemanfaatan media sosial Instagram dan e-commers dapat mempermudah UMKM Dapoer Roro Mendut untuk melihat dan mengamati interaksi masyarakat sehingga harapannya akan lebih menarik, inovatif, dan mencakup pasar yang lebih luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun