Mohon tunggu...
GAREZ JOMBANG
GAREZ JOMBANG Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Bermain bola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kamus Cinta

13 November 2018   08:12 Diperbarui: 13 November 2018   08:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lentikan matamu begitu indah,

Bagai bunga yang tumbuh merekah,

Ku pandangi mata indahmu sampai ku terbawa dan teropsesi dalam tashowwur yang melambung tinggi,

Hayalan itu merasuk ke jiwa ku dan menggetarkan hati kecilku yg tak dapat terkendali,

Ku mencoba mendekapmu dan disaat itulah kumerasakan terpenjaranya dalam cinta yang amat dalam,

Alunan suara merdumu..

Meneteskan air mataku disaat mendengarkan dan meresapi isi lagumu, 

Memang pandangan seorang wanita tak lepas dari getaran hati pria,

Indikasi dalam membentuk cinta , menciptakan janji setia,

Bersama dan selamanya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun