Coba kita kita bayangkan,umpamanya kita disuruh menulis beberapa baris dalam waktu tertentu dengan memakai tangan kiri padahal kita biasa dengan tangan kanan atau sebaliknya. Bagaimana? pasti sulit bukan? tanpa sebuah proses semua itu sangat sulit. Begitulah perubahan hidup ini, tanpa sebuah proses semuanya tidaklah mudah.
Perubahan, ini bukan kata yang terlalu asing bagi kita. bahkan empat belas abad yang lalu kitab suci umat islam menyebutkan dalam salah satu ayatnya. Mengapa demikian? karena perubahan itu merupakan suatu keniscayaan bagi kita.
Kita pasti pernah membaca tentang sejarah kelahiran Islam, bagaimana Rasulullah Saw dengan para sahabatnya merubah kondisi bangsa arab, bagaimana beliau merubah sebuah paradigma sosial yang tadinya berada dalam kondisi jahiliyyah menjadi rahmatan lil'alamin.
Apakah Rasululullah menyulap semua itu dengan simsalabim sekali jadi? Tentu tidak, semua itu dilakukan oleh Rasulullah melalui proses yang panjang. Proses itulah yang menjadikan nilai kemulyaan untuk Rasulullah. Bagaimana dalam proses perubahan itu beliau dicaci maki, dihina, bahkan dalam menjalani proses perubahan itu tak segan-segan nyawa yang menjadi taruhan.
Mari kita terapkan dalam kehidupan kita proses perubahan itu, salah satunya dalam proses mental kita; mental aku bisa. Mari kita berusaha untuk kreatif dan inovatif supaya dalam kehidupan ini kita lebih progressif. Kalau kita semua sudah bermental juara maka negeri ini sedang berproses menuju perubahan yang lebih baik.
Dalam salah satu ayat al-Quran Allah berfirman "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka " QS 13:11. Allah akan mengubah nasib ketika kita berusaha maksimal untuk mewujudkan keinginan kita. Berusaha merubah paradigma tidak mungkin menjadi mungkin, merubah mental sang pecundang menjadi sang pemenang. Tidak mudah merubah semua itu, tapi dengan proses semuanya tidak mustahil karena proses itulah yang akan membawa kita kepada perubahan.
Wallahu A'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H