Mohon tunggu...
Rahmat Budianto
Rahmat Budianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Aktivis , Akademisi

Mahasiswa IAILM Suryalaya Prodi KPI, Jurnalis, Berita , TV Radio Film, Video Grafi , Sineteon Wisata , Kuliner, Pendidikan ,Sosial , Sejarah , Seni Budaya,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ku Biarkan Slide Bayang Bayang Itu Terus Menari

16 Februari 2024   10:23 Diperbarui: 16 Februari 2024   10:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi jari membentuk huruf L yang berarti Latifah. (dok.pri)


Hampir dua pekan isi kepala ini terkuras dengan banyaknya tugas yang mulai menumpuk beberapa menjadi PR yang wajib diselesaikan karna sudah masuk pada fase deadline , mau tidak mau harus peras otak untuk segera terselesaikan.Beruntung dari beberapa tugas yang sangat penting akhirnya bisa tepat waktu selesai dengan hasil memuaskan, Alhamdulilah untuk sementara waktu bisa menarik nafas lega dan kembali bersiap karna PR yang lain sudah menunggu.

Saraf kepala pada otak bagian dalam ku mulai mengendur namun seperti masih ada yang tegang mengganjal pada muka wajah bagian depan di tengah jidad seperti nya urat saraf masih keras menarik otot motorik akibat kontradiksi bekas perasan dan benturan fikiran yang mencoba menemukan jawaban jawaban yang aku butuhkan.

Dalam hati diriku berguman, rasa seperti ini tak boleh berlama lama mengganggu , karna akan menghambat tugas yang lain yang harus aku selesaikan , ku coba melakukan rileksasi menenangkan isi kepala dengan diam dan memperhatikan , aku butuh tempat yang nyaman dengan suasana hening sejuk dan menentramkan.

Tepat pukul 22 : 30 wib aku putuskan untuk pergi ketempat itu , karena jarak tempuhnya dengan jalan kaki hanya butuh waktu 2 menit aku segera beranjak dan berjalan kaki sambil mengolah nafas dan menggerak gerakkan pergelangan kedua tangan dengan gerakan memutar dari kiri ke kenan.

Sampailah aku di tempat yang sejuk dan nyaman itu ,sebelum aku masuk terdengar suara tertawa beberapa orang yang sedang bercerita tentang pemilu kemarin pagi suara yang sangat aku kenal karna mereka adalah teman masa kecil dulu , aku ucapkan salam dan menyapa mereka lalu kupilih duduk di teras bawah sambil mendengar celoteh dan sesekali ikut tertawa bersama mereka.

Tak terasa sudah 15 menit berbincang aku bergeser tempat mencari posisi yang agak nyaman , aku coba rileksasi menenangkan fikiran dengan berkonsentrasi pada isi kepala , aku biarkan bayangan bayangan permasalahan melintas di kepala sambil aku perhatikan slide bayangan itu bergerak ganti berganti lalu bayangan kepala perlahan memudar dan berganti dengan cahaya terang .

Sejurus kemudian fikiran terasa tenang dan nyaman sambil rileksasi aku atur nafas perlahan sambil hati terus berzikir menyebut asma nya dan berucap alhamdulillah terimakasih ya Allah atas semua nikmat yang telah engkau berikan kepada ku sungguh aku tak akan mampu menghitung nikmat yang telah engkau berikan.

Masih di tempat yang sejuk dan nyaman itu Ku rebahkan tubuhku di atas karpet permadani terlentang dengan melemaskan seluruh otot dan sendi dari ujung kepala sampai ujung jari kaki beberapa saat sambil ku pejamkan mata , tiba tiba nampak sosok bayangan seorang laki laki yang gagah dan berwajah putih bercahaya terlihat senyum dan seperti tertawa sambil melangkah bejalan kearah dalam rumah tempat ku melakukan rileksasi .

Tiba tiba dada ku terasa hangat dan seperti ada bayangan yang bergerak dari dalam dada lalu aku nikmati getaran dan gerakan di dada ku sambil terus berzdikir menyebut asma nya sedetik kemudian seluruh otot tubuh terasa pulih segar seperti ada orang yang telah mengurut nya dengan tangan yang bersih dan lembut , aku tersadar ku usap kedua tangan bergantian sambil aku tepuk tepuk otot tangan ku terasa kuat dan mantap kurasakan tubuhku seperti bertambah bobot dan kekuatannya.

Ku ucap alhamdulillah lalu aku bangkit duduk perlahan sambil merasakan rasa nyaman di seluruh tubuhku termasuk merasakan otot bagian dalam dan syaraf motorik yang terasa halus ada getaran arus darah yang mengalir lancar di seluruh kepala wajah terasa ringan dan kencang, aku bergeser kembali bergabung dengan teman teman yang masih bercengkrama dengan obrolan ringan tengah malam.

Waktu semakin larut tepat pukul 1: 30 wib aku berinisiatip mengajak mereka pulang, kami berjalan bersama menuju kediaman masing masing , sampai dirumah aku segera mengambil air wudhu shalat lalu beranjak tidur dengan perasaan yang nyaman dan syukur yang tiada henti Alhamdulillah terimakasih ya Allah atas segala nikmat yang telah engkau berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun